Allegri Sesali Kekalahan Juventus dari SPAL

Allegri Sesali Kekalahan Juventus dari SPAL

Yanu Arifin - Sepakbola
Minggu, 14 Apr 2019 00:33 WIB
Massimiliano Allegri menyesalkan kekalahan Juventus atas SPAL 1-2 di pekan ke-32 Liga Italia. (Foto: Alberto Lingria/Reuters)
Ferrara - Juventus gagal mengunci titel juara Liga Italia setelah ditumbangkan SPAL 1-2. Pelatih Massimiliano Allegri menyesali hasil tersebut.

Juventus sedianya bisa mengunci titel di pekan ke-32, andai bisa meraih poin dari SPAL. Sebab, Bianconeri sudah unggul 20 poin dari Napoli, dengan menyisakan tujuh pertandingan lagi.

Hasil rupanya berbeda dari yang diharapkan. Bertandang ke Stadion Paolo Mazza, Sabtu (13/4/2019), Juventus justru kalah 1-2 dari tuan rumah.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sempat unggul lebih dulu lewat gol Moise Kean di menit ke-30, SPAL bangkit di babak kedua lewat gol Kevin Bonifazi di menit ke-49 dan Sergio Flocari pada menit ke-74. Juventus kalah dan gagal mengunci titelnya.

Dalam laga itu, Juventus sendiri memainkan pemain lapis keduanya. Tidak ada Cristiano Ronaldo, Allegri justru memainkan beberapa penggawa muda seperti Paolo Gozzi, Grigoris Kastanos, dan Moise Kean sejak menit awal. Hasilnya pun kekalahan yang dibawa pulang ke Turin.

Allegri pun meminta maaf atas kekalahan ini, yang membuat Juventus belum bisa mengunci titel juara. Ia juga menjelaskan, keputusannya menurunkan pemain muda karena ingin menjaga kondisi pemain jelang menghadapi Ajax di leg kedua perempatfinal Liga Champions, Rabu (17/4/2019) dini hari WIB.

"Kami ingin mengakhirinya hari ini. Performa para pemain bagus dan pemain muda bisa bersaing dengan perlawanan seperti itu. Gozzi bagus, bahkan ketika Barzagli sudah keluar. Kastanos tidak punya kecepatan sebagai mezzala, tetapi melakukannya dengan baik, seperti halnya Nicolussi Caviglia dan Stephy Mavididi [di babak kedua]," jelas Allegri di situs resmi klub.

"Pada gol kedua, kami melakukan sedikit kesalahan, tetapi kami punya babak pertama yang hebat dan reaksi yang baik. Semua pemain tampil baik, kami menyesali kekalahan ini, tetapi kami mendapat hasil dari kurangnya pengalaman ini."

"Membuat rekor sangatlah sulit, Anda harus menghabiskan energi dan ada kompetisi Eropa yang harus dipikirkan. Andai kami memainkan semua pemain inti, akan lebih mudah memenangkannya, tetapi ada tujuan untuk dicapai pada Selasa nanti. Kami sudah meraih 27 kemenangan, tiga imbang dan dua kekalahan dan itu adalah rekor yang sudah mengesankan," jelasnya. (yna/mrp)

Hide Ads