Milan merekrut Bonucci pada musim panas 2017. Rossoneri mengeluarkan dana mencapai 42 juta euro untuk memboyong bek Italia itu dari Juventus.
Bonucci jadi salah satu bagian dari perombakan besar yang dilakukan Milan kala itu. Milan yang saat itu dipimpin oleh Li Yonghong memang melakukan belanja besar-besaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: AC Milan Dapatkan Rafael Leao dari Lille |
Fassone mengakui perekrutan Bonucci adalah sebuah kesalahan. Sebab, Milan saat itu lebih butuh striker ketimbang bek.
"Bonucci adalah sebuah kesalahan, tapi pembaruan kontrak Gianluigi Donnarumma tidak," ujar Fassone kepada Sportitalia.
"Ketika kami merekrut Bonucci dari Juventus, kami sudah membeli delapan atau sembilan pemain. Strateginya adalah membentuk skuat yang cocok dengan 4-3-3, jadi kami sudah punya bek dan tidak benar-benar butuh bek lagi. Yang kurang adalah penyerang tengah, yang untuknya sudah kami anggarkan sebesar 70 juta euro."
"Pilihan yang akhirnya kami buat adalah mengurangi anggaran untuk striker dan merekrut pemimpin untuk ruang ganti."
"Melihat lagi ke belakang, kalau saja kami menginvestasikan uang ke penyerang top seperti yang direncanakan, mungkin semua akan berbeda," katanya.
Untuk striker, Milan pada akhirnya membeli Andre Silva dari FC Porto seharga 38 juta euro. Namun pemain asal Portugal itu gagal bersinar dan hanya mencetak 10 gol dari 40 kali penampilan di semua kompetisi. Sementara Bonucci hanya bertahan satu musim dan kembali lagi ke Juventus.
(nds/mrp)