Gol Bunuh Diri AC Milan Bernama Stefano Pioli

Gol Bunuh Diri AC Milan Bernama Stefano Pioli

Doni Wahyudi - Sepakbola
Kamis, 10 Okt 2019 12:26 WIB
Stefano Pioli jadi pelatih baru AC Milan di tengah penolakan suporternya sendiri (Gabriele Maltinti/Getty Images)
Jakarta - Stefano Pioli ditentang fan AC Milan bahkan sebelum dia resmi ditunjuk jadi pelatih. Sering dipecat dan punya statistik buruk, penunjukkannya adalah blunder Rossoneri.

Hastag #pioliout bahkan sudah ramai beredar di media sosial sebelum Milan memecat Marco Giampaolo. Selasa (8/10/2019) waktu setempat, sudah ramai beredar kabar kalau manajemen Rossoneri akan melakukan pergantian pelatih saat Liga Italia baru berusia tujuh pekan.

Penolakan Milanisti bukannya tanpa alasan. AC Milan tengah terpuruk begitu dalam dan Pioli, dianggap, tak punya kriteria untuk mengangkat performa serta harga diri yang sudah terlanjur jatuh itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski disangkal oleh Zvonimir Boban, Pioli diketahui bukan pilihan utama Milan. Yang berada di posisi teratas incaran mereka sebenarnya Luciano Spalletti.



"Normal saja banyak pelatih tanpa klub yang masuk daftar kami, tapi kami fokus ke Pioli, pelatih yang tahu klub kami dan sepakbola Italia. Kami memang bukan tim terbaik dunia, tapi kami juga belum menjadi tim yang sesungguhnya," ungkap Boban, yang menjabat Chief Football Officer Milan, saat ditanya soal penunjukkan Pioli, dikutip Football Italia.

Tapi untuk mendapatkan Spalletti Milan harus membayar sejumlah uang pada Inter Milan, sebagai ganti kompensasi gaji pemecatannya. Dana yang dibutuhkan kabarnya kelewat besar. Milan menolak. Pioli dikontrak.

Oleh suporter Milan, keputusan mengontrak Pioli jadi tanda tanya besar. Persentase kemenangan pria 53 tahun itu hanya 37,08% dari total 631 pertandingan. Pioli tak punya mentalitas pemenang untuk klub dengan sejarah sebesar AC Milan.

Kecuali saat memilih mundur dari Fiorentina, Pioli lebih banyak mengakhiri pekerjaannya dengan dipecat. Setidaknya itu yang terjadi saat dia diputus kontrak oleh Inter Milan (2017), Lazio (2016), dan Bologna (2014).

Dikutip dari sempremilan, di musim panas lalu cuma Genoa dan Sampdoria yang dikabarkan tertarik pada Pioli. Kedua tim itu kini berturut berada di urutan 19 dan 20 klasemen Liga Italia -- meski Milan tak berada tak jauh di atasnya (posisi 13).



Milan idealnya mengejar Spalletti. Biayanya mungkin tidak murah, tapi Spaletti punya kualitas yang sudah dia buktikan. Dalam 10 tahun ke belakang Spalletti selalu mengantar klub besar yang dia latih lolos ke Liga Champions, pengecualian hanya saat melatih AS Roma 2008/2009 serta ketika dipecat di tengah musim 2013/2014 oleh Zenit.

Pioli bukannya tak punya catatan bagus. Dia sempat mengantar Lazio finis ketiga pada 2014/2015. Tapi petinggi Milan juga dianggap abai terhadap teriakan suporternya, yang menolak Pioli lantaran dia seorang Interisti - sebagaimana juga Marco Giampaolo.


(din/yna)

Hide Ads