Roma Hadiahkan Gol untuk Juventus, Fonseca Tak Mau Salahkan Pemain

Roma Hadiahkan Gol untuk Juventus, Fonseca Tak Mau Salahkan Pemain

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Senin, 13 Jan 2020 09:37 WIB
AS Roma kalah 1-2 dari Juventus di Olimpico. (Foto: Paolo Bruno/Getty Images)
Jakarta - Paulo Fonseca cukup menyesalkan dua gol cepat yang didapatkan Juventus. Tapi pelatih AS Roma itu ogah menyalahkan pemainnya, alih-alih memuji reaksi mereka.

Duel AS Roma vs Juventus pada lanjutan pekan ke-19 Liga Italia di Olimpico dimenangi tim tamu dengan skor 2-1, Senin (13/1/2020) dini hari WIB. Juventus sudah unggul dua gol di 10 menit pertama lewat Merih Demiral dan penalti Cristiano Ronaldo.

Sementara Roma membalas sekali via penalti Diego Perotti pada menit ke-68. Salah satu hal yang paling jadi sorotan untuk Roma adalah kesalahan pertahanan yang berujung gol kedua Juventus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Roma yang mencoba membangun permainan dari belakang kehilangan penguasaan, ketika bola yang dikuasai Jordan Veretout diserobot Paulo Dybala. Perebutan bola itu berujung pelanggaran yang dilakukan Veretout terhadap Dybala di kotak penalti.

Sementara situasi yang memicu gol pertama juga dinilai seharusnya bisa ditangani lebih baik. Roma memberikan tendangan bebas di sisi kanan pertahanan, lalu antisipasi bola yang kurang oke dan penjagaan yang kurang ketat membuat Demiral mencetak gol.

Tapi Pelatih Roma Paulo Fonseca tak mau menyalahkan para pemainnya atas dua gol tersebut, justru terkesan dengan reaksi mereka khususnya di babak kedua. Buatnya kesalahan semacam yang dilakukan Veretout adalah risiko atas pendekatan permainannya, kendati ia juga menegaskan sudah selalu berusaha meminimalisasi di tiap sesi latihan.


"Kami menghadiahi Juventus dua gol sedini itu, tapi setelah itu kami bermain baik dan menjalani babak kedua yang bagus. Tapi setelah penalti itu, sulit untuk membalikkan keadaan," kata Fonseca kepada Sky Sport Italia.

"Situasi-situasi seperti ini bisa terjadi ketika Anda ingin bermain dari belakang. Karena inilah gaya sepakbola yang saya yakini sebagai seorang pelatih. Kami sudah melatih situasi-situasi seperti ini, tapi ya masih terjadi."

"Saya tak mempercayai gaya sepakbola di mana kami tak mencoba bermain dari belakang. Saya percaya dengan sepakbola yang berani dan itu berarti mengambil risiko-risiko."

"Kesalahan-kesalahan bisa terjadi, yang terpenting buat saya adalah reaksi setelah itu dan saya rasa kami tampil baik. Saya bangga dengan bagaimana kami melanjutkan pertandingan," imbuhnya.




(raw/nds)

Hide Ads