Nasib Alessandro Florenzi: Dua Kali Dikarantina dalam Sebulan

Nasib Alessandro Florenzi: Dua Kali Dikarantina dalam Sebulan

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 20 Mar 2020 17:10 WIB
Valencias Italian midfielder Alessandro Florenzi (L) vies with Getafes Spanish defender Marc Cucurella during the Spanish league football match between Getafe CF and Valencia CF at the Col. Alfonso Perez stadium in Getafe on February 8, 2020. (Photo by JAVIER SORIANO / AFP)
Alessandro Florenzi (kiri) dua kali dikarantina dalam sebulan. (Foto: AFP/JAVIER SORIANO)
Jakarta -

Bergabung Valencia seharusnya jadi momentum positif buat Alessandro Florenzi. Tapi perjalanannya sejauh ini malah penuh liku: dua kali dikarantina!

Florenzi bergabung dengan Valencia pada bursa transfer Januari lalu sebagai pinjaman dari AS Roma. Musim ini kesempatan bermainnya di Roma memang berkurang, dengan 14 kali tampil: 11 kali sebagai starter dan lima kali bermain penuh.

Pelatih Roma Paulo Fonseca lantas memutuskan melepas pemain versatile itu ke Valencia dan memulangkan Bruno Peres dari masa peminjaman. Tapi ternyata buat Florenzi, startnya bersama Valencia penuh liku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru bermain di tiga pertandingan, ia kena cacar air pada medio Februari. Karena cacar air gampang menular, pemain 29 tahun itupun dikarantina hingga pulih.

Saat itu virus corona sudah mulai mewabah ke seluruh dunia. Apes pula buat Florenzi, sejumlah rekannya di Valencia diketahui positif terinfeksi virus tersebut sebulan kemudian.

ADVERTISEMENT

Florenzi pun menjalani karantina keduanya, kendati pada prosesnya pengujian laboratorium memastikan ia negatif. LaLiga sendiri sudah ditangguhkan saat ini, bersama dengan empat liga top Eropa lainnya.

Negara asal Florenzi, Italia, malah kini menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak kedua setelah China yakni lebih dari 41 ribu. Tapi angka kematian di Italia akibat virus ini adalah yang tertinggi di dunia dengan 3.405 korban jiwa.

Florenzi kini aktif melakukan kampanye untuk menghadapi virus yang juga dikenal dengan nama Covid-19 tersebut. Ia mendorong masyarakat untuk memberikan sumbangan.




(raw/cas)

Hide Ads