Pandemi virus Corona membuat sepakbola mesti melakukan adaptasi. Tapi melarang pemain melakukan penjagaan ketat atau menempel pemain lawan menjadi suatu hal yang mustahil.
Liga Italia merupakan salah satu kompetisi yang harus jeda panjang karena penyebaran COVID-19. Italia menjadi salah satu negara yang paling terdampak pandemi virus Corona.
Ada 226.699 orang Italia terinfeksi virus Corona, beberapa di antara pesepakbola seperti Paulo Dybala, Blaise Matuidi, juga Daniel Maldini. Lebih dari 32 ribu orang meninggal karena COVID-19 di Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Liga Italia kini sedang berusaha untuk lanjut lagi. Protokol kesehatan sedang disiapkan oleh para pemangku kebijakan. Kepastiannya baru bisa diketahui pada 28 Mei.
Bek Lazio, Francesco Acerbi, menegaskan bahwa larangan untuk melakukan penjagaan ketat pada pemain karena physical distancing merupakan suatu hal yang tak mungkin.
"Transisi dari latihan individu ke latihan tim berlangsung dengan baik. Bakalan tak mungkin bermain dengan seluruh tim di tengah karantina jika ada tes yang hasilnya positif. Kami ingin melanjutkan musim, jadi ini hal bagus," kata Acerbi di Liga Italia.
"Pertandingan tak akan menjadi table football, jadi tak boleh menempel ketat lawan kami itu tak terpikirkan."
"Sudah benar pertandingan yang dimainkan dengan baik di Jerman, selalu menghormati peraturan," dia menambahkan.
Beberapa wacana baru di sepakbola usai pandemi Corona sudah muncul. Ada usulan pemain yang meludah di lapangan akan mendapatkan kartu kuning.
(cas/mrp)