Serie A Berat, Inter Kejar Coppa Italia Saja

Serie A Berat, Inter Kejar Coppa Italia Saja

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Senin, 08 Jun 2020 22:21 WIB
MILAN, ITALY - JANUARY 14:  (L)Andrea Ranocchia of FC Internazionale celebrates his first goal during the Coppa Italia match between FC Internazionale and Cagliari Calcio at Stadio Giuseppe Meazza on January 14, 2020 in Milan, Italy.  (Photo by Pier Marco Tacca/Getty Images)
Inter Milan disarankan kejar Coppa Italia. (Foto: Getty Images/Pier Marco Tacca)
Jakarta -

Inter Milan sudah bertahun-tahun puasa gelar. Mantan gelandang Inter Wesley Sneijder menilai sudah waktunya mereka juara, dimulai dengan Coppa Italia.

Inter terakhir kali mengangkat trofi pada 2011 silam kala memenangi Coppa Italia. Di musim 2010/2011 itu pula, Nerazzurri memenangi Piala Super Italia dan Piala Dunia Antarklub.

Musim ini Inter sempat menghidupkan peluang meraih Scudetto, yang kali terakhir direbut pada 2009/2010. Tapi performa yang belakangan menurun membuat mereka tercecer dari persaingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim besutan Antonio Conte itu kini ada di urutan ketiga dengan 54 poin dari 25 laga. Inter sembilan poin di belakang Juventus yang memimpin klasemen dan tertinggal delapan poin dari Lazio di urutan kedua.

Sneijder menilai berat buat Inter mengejar Juventus di sisa musim ini. Dia menyarankan Inter fokus ke Coppa Italia, yang bisa menjadi momentum untuk sukses ke depannya.

ADVERTISEMENT

Inter sudah mencapai semifinal di Coppa Italia musim ini dan dalam posisi tertinggal 0-1 dari Napoli di leg pertama. Leg kedua dijadwalkan digelar di San Paolo pada 13 Juni mendatang.

"Saya harap Inter akan melaju dan memenangi turnamennya. Saya rasa waktunya untuk juara sudah tiba," ungkap Sneijder kepada Il Mattino, seperti dikutip Football Italia.

"Hanya ada sedikit hal yang bisa dilakukan di Serie A. Juventus terus menjadi favorit untuk memenangi titel. Mereka punya tim terbaik dan berkembang setiap musimnya."

"Anda berpikir laju mereka berakhir, tapi mereka berhasil mendatangkan pemain-pemain baru untuk membuat perbedaan dan menemukan insentif yang tepat untuk terus juara," ujarnya.




(raw/krs)

Hide Ads