Sarri Puas dengan Performa Juventus di 30 Menit Pertama

Sarri Puas dengan Performa Juventus di 30 Menit Pertama

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Sabtu, 13 Jun 2020 09:20 WIB
TURIN, ITALY - JUNE 12:  Danilo (R) of Juventus is challenged by Lorenzo Colombo of AC Milan during the Coppa Italia Semi-Final Second Leg match between Juventus and AC Milan at Allianz Stadium on June 12, 2020 in Turin, Italy.  (Photo by Valerio Pennicino/Getty Images)
Pelatih Juventus Maurizio Sarri hanya puas dengan performa timnya di 30 menit pertama. (Foto: Getty Images/Valerio Pennicino)
Turin -

Pelatih Juventus Maurizio Sarri mengaku puas dengan penampilan timnya di sebagian besar babak pertama. Sekalipun Juve gagal menunjukkan performa terbaiknya.

Hasil imbang 0-0 menghadapi AC Milan di semifinal leg II Coppa Italia menandai laga pertama Juventus usai kompetisi ditangguhkan karena pandemi virus corona. Di pertandingan itu, Cristiano Ronaldo gagal mengonversi hadiah penalti, sebelum Milan bermain dengan 10 orang karena kartu merah Ante Rebic.

Meski begitu hasil tersebut sudah cukup meloloskan Si Nyonya Besar ke final. Juventus melaju berkat keunggulan gol away setelah bermain seri 1-1 di semifinal leg pertama di San Siro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sarri sadar bahwa Juventus masih butuh waktu untuk kembali seperti sebelumnya. Sarri melihat sinyal bagus Juventus di setengah jam pertama.

"Sudah jelas setelah tiga bulan, kembali ke pinggir lapangan dan melihat dua tim di sana adalah sebuah sensasi seklaipun tidak sama tanpa fans," Sarri mengatakan kepada Rai Sport, sebagaimana dilansir Football-Italia.

ADVERTISEMENT

"Saya sangat kaget dan puas dengan 30 menit pertama, karena kami menggulirkan bola dengan sangat cepat dan sepenuhnya menguasai permainan, bahkan sebelum kartu merah. Tapi setelahnya kami pelan-pelan kehilangan tempo, intensitas, dan determinasi mental kami tapi itu adalah risiko bermain di stadion yang kosong."

"Kami sudah tampil bagus, memainkan satu dan dua sentuhan sepakbola tapi kemudian kami melambat dan kehilangan ketajaman, lebih fokus pada pergerakan individu dan mengambil dua sentuhan. Positifnya adalah kami tidak membiarkan tim lawan bermain sama sekali."

"Akan butuh beberapa saat untuk mengembalikan kembali kebugaran dan mentalitas 100 persen. Kalau Anda membandingkannya dengan pertandingan pramusim, hal itu biasa terjadi pada Juli, tapi sekarang lebih buruk daripada pramusim, karena jeda yang lebih panjang. Akan butuh kesabaran, tapi 30 menit pertama yang saya lihat tadi adalah sinyal yang sangat bagus."




(rin/ran)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads