Antonio Conte kesal dengan kegagalan Inter Milan melaju ke final Coppa Italia. Melihat performa selama dua leg, Nerazzurri seharusnya bisa menyingkirkan Napoli.
Inter kandas di leg kedua semifinal Coppa Italia di San Paolo, Minggu (14/6/2020) dini hari WIB. Butuh kemenangan untuk membalikkan ketertinggalan 0-1 di leg pertama, Inter malah cuma main imbang 1-1.
Sempat unggul cepat lewat gol Christian Eriksen di menit kedua, Inter tak bisa memaksimalkan peluang yang didapat dan gawangnya dibobol Dries Mertens di menit ke-41. Inter tersingkir dengan agregat total 1-2.
Padahal Inter tampil mendominasi dengan membuat 18 attempts berbanding 11 milik Napoli. Dari 18 itu, setenganya mengarah ke sasaran dan Napoli cuma punya dua on target.
Tapi, Inter tak bisa menaklukkan kegemilangan David Ospina di bawah mistar. Romelu Lukaku, Lautaro Martinez, dan Alexis Sanchez juga dibuat mati kutu oleh barisan pertahanan Napoli.
Pantas rasanya jika Conte kecewa sekali melihat timnya gagal menang. Apalagi melihat performa selama dua leg, Inter dianggap lebih pantas untuk menghadapi Juventus di final ketimbang Napoli. Pada leg pertama, Inter membuat 13 attempts tapi cuma empat on target, sementara Napoli bikin empat attempts saja tapi satu berbuah gol.
"Selama dua leg ini, saya yakin kami pantas lolos ke final. Saya tidak banyak mengoreksi penampilan para pemain setelah malam ini, karena inilah sepakbola agresif yang saya inginkan, coba mendominasi laga," ujar Conte seperti dikutip Football Italia.
"Kami membuat banyak peluang dan mungkin harusnya bisa lebih memaksimalkan peluang di depan gawang. Tapi, David Ospina membuat beberapa penyelamatan luar biasa dan menentukan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecewa sekali melihat cara kami kebobolan, karena kesalahan naif seperti itu harusnya bisa dihindari. Jika kami ingin bertarung menghadapi tim seperti Napoli, kami harus membuat banyak peluang, mendominasi laga, dan performa ini jadi modal untuk ke depannya."
"Kami tidak fokus di momen itu dan harus membayar mahal (kebobolan gol Mertens). Setidaknya itu memperlihatkan detil-detil kecil jadi pembeda di level seperti ini dan membantu kami lebih dewasa."
Karena main bagus saja tidak cukup, tapi yang terpenting adalah mencetak gol lebih banyak dari lawan. Bukan begitu, Conte?
(mrp/raw)