Juventus kembali gagal mencetak gol di final Coppa Italia. Ketajaman lini depan Bianconeri menumpul seusai liburan.
Tiga bulan usai penangguhan kompetisi akibat pandemi COVID-19, sepakbola Italia kembali berlangsung 12 Juni, dimulai dengan leg kedua semifinal Coppa Italia antara Juventus vs AC Milan.
Laga itu berakhir imbang 0-0, namun Juve lolos berkat aturan gol tandang, sebab mereka bermain 1-1 di leg pertama di kandang Milan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di babak final menghadapi Napoli, Kamis (18/6/2020) dini hari tadi, Juve kembali gagal mencetak gol. Laga kembali berakhir tanpa gol, dan di babak adu penalti Gianluigi Buffon dkk takluk 2-4.
![]() |
Tumpulnya lini depan Juventus juga disadari pelatih mereka, Maurizio Sarri. Pria 61 tahun itu menyebut kondisi fisik dan aksi permainan timnya yang cenderung individualis menjadi biang kekalahan.
"Klub, pemain, dan fans jelas kecewa, tapi tak banyak yang bisa kami lakukan saat ini karena kami kurang tajam di depan gawang," kata Sarri kepada RAI Sport selepas laga.
"Beberapa pemain absen dan kami harus membuat sejumlah perubahan karena level kebugaran kami belum optimal. Kami bagus dalam penguasaan bola, tapi kurang tajam untuk mengubahnya menjadi peluang berbahaya."
"Kami kesulitan melewati pemain lawan, dan tim kami berisi pemain-pemain yang biasanya ahli dalam hal itu."
"Menurut saya masalah kami adalah karakteristik permainan kami, karena beberapa pemain terbiasa melakukan aksi individu melewati lawan, dan di laga ini hal itu tak berhasil," jelas Sarri, tanpa menyebut nama pemainnya secara spesifik.
Sarri kini dituntut untuk bisa segera mengembalikan naluri gol para pemainnya. Mereka sudah ditunggu Bologna di giornata ke-27 Serie A, Selasa (23/6) pukul 02.45 WIB.
"Gagal mencetak gol memang tak biasa bagi kami, tapi hal itu memang menunjukkan kurangnya ketajaman kami setelah jeda kompetisi yang begitu lama," tandasnya.
Baca juga: Mantap, Gattuso! |
(adp/ran)