Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, menyindir keberhasilan Maurizio Sarri meraih Scudetto bareng Juventus. Di klub tersebut, juara Liga Italia bisa diraih dengan mudah.
Sarri akhirnya bisa meraih Scudetto pertama dalam karier kepelatihannya usai Juventus jadi yang terbaik di Serie A 2019/2020. Juventus memastikan gelar kesembilan beruntun di Italia pada pekan ke-36 saat mengalahkan Sampdoria 2-0.
Bagi Sarri, ini adalah trofi kedua beruntunnya setelah musim lalu menjuarai Liga Europa bareng Chelsea. Tentunya Scudetto ini terasa lebih manis karena dia sempat kesulitan meraihnya bareng Napoli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama melatih Napoli sedari Juni 2015 hingga Mei 2018, pencapaian terbaiknya adalah runner-up pada musim 2017/2018. Sarri kemudian diberhentikan pada 2018 untuk digantikan Carlo Ancelotti.
Nah, sukses Sarri musim ini terasa manis karena dia sempat dikritik usai kekalahan di final Coppa Italia dari Napoli beberapa pekan sebelumnya. Sarri setidaknya bisa menjawab keraguan publik Juventus akan kapabilitasnya sebagai pelatih top Italia.
Meski begitu, De Laurentiis sebagai mantan bos tidak terlalu terkesan dengan pencapaian Sarri, Menurutnya meraih Scudetto bareng Juventus itu sudah biasa karena Sarri memiliki tim yang begitu tangguh dan seimbang di seluruh lini.
"Sudah wajar sih meraih gelar juara di Juventus. Maurizio Sarri selalu ada di hati saya, karena sepakbolanya sudah mengejutkan seluruh Eropa. Saya selalu berterima kasih untuk itu, tapi kita semua pernah melakukan hal bodoh dalam hidup ini, dia pun melakukannya 2-3 kali yang harusnya bisa dihindari. Tapi itu masalahnya," ujar De Laurentiis di Football-Italia.
"Saya cuma bisa menyayangkan itu karena jika dia tetap bertahan di Napoli, mungkin bisa membantu kami memenangi dua Scudetto. Tapi dia sepertinya tidak mau mengambil risiko dan memilih pergi ke klub lain," sambungnya.
"Dia pergi ke tempat lain, tapi saya rasa tidak merasa bahagia seperti di Napoli."
(mrp/mrp)