Ralf Rangnick batal menjadi pelatih AC Milan. Pria 62 tahun ini merasa hal itu merupakan keputusan yang tepat.
Awalnya, manajemen Milan berniat mendatangkan Rangnick untuk menggantikan Stefano Pioli. Tak sekedar cuma menjadi pelatih, Rangnick disebut juga akan menjabat sebagai direktur teknik, posisi yang kini ditempati Paolo Maldini.
Belakangan, keputusan itu urung terlaksana. Hal itu setelah Pioli membawa Rossoneri tampil menawan selepas restart pada Juni lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
12 pertandingan terakhir Serie A 2019/20 dilalui Milan tanpa kekalahan, dengan rincian 9 kemenangan dan 3 kali imbang. Milan bahkan tak kalah saat menghadapi Juventus, AS Roma, Lazio, Napoli, dan Atalanta serta mengunci tiket ke Liga Europa.
Hasil itu membuat Pioli diganjar kontrak tambahan hingga 2022. Melihat hal itu, Ralf Rangnick tak masalah. Ia malah tak enak jika tiba-tiba masuk menggantikan Pioli di tengah periode positif tersebut.
"Milan sudah tampil bagus sejak Serie A dilanjutkan lagi, dengan 9 kali menang dan 3 kali imbang. Sangat tak bijak bila saya pergi ke sana," kata Rangnick kepada SΓΌddeutsche Zeitung, dikutip Football Italia.
"Mau dilihat dari sudut pandang siapapun, baik dari saya ataupun klub, hal itu tetap tidak bijak."
"Jika saya memposisikan diri sebagai suporter, pelatih, direktur olahraga, atau pemain Milan, saya pasti juga akan heran jika Milan mau mengubah segala hal setelah periode positif yang mereka lalui," jelas pelatih asal Jerman itu.
Saat ini, Ralf Rangnick tengah menganggur. Sempat menjabat sebagai kepala pengembangan sepakbola di untuk klub-klub milik perusahaan Red Bull pada 2019, ia pun memutuskan kontraknya karena ingin menjadi pelatih lagi.
Baca juga: AC Milan Boyong Bek Muda dari Lyon |
(adp/aff)