Cuma Satu Trofi, Jadi Musim Terburuk Juventus

Cuma Satu Trofi, Jadi Musim Terburuk Juventus

Afif Farhan - Sepakbola
Sabtu, 08 Agu 2020 23:02 WIB
Juventus Cristiano Ronaldo reacts during the Champions League round of 16 second leg, soccer match between Juventus and Lyon at the Allianz stadium in Turin, Italy, Friday, Aug. 7, 2020. (AP Photo/Antonio Calanni)
Cuma Satu Trofi, Jadi Musim Terburuk Juventus (Antonio Calanni/AP)
Turin -

Juventus gagal melangkah lebih jauh di Liga Champions. Maka, apakah musim 2019/2020 ini jadi musim terburuknya Si Nyonya Tua?

Juventus menghadapi Lyon di leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Allianz Stadium pada Sabtu (8/8/2020) dini hari WIB. Meski menang 2-1, Juventus harus tersingkir karena secara agregat skornya 2-2 dan Lyon punya keunggulan gol tandang.

Juventus' Rodrigo Bentancur, left, his teammate Leonardo Bonucci, center, and Lyon's Moussa Dembele jump for the ball during the Champions League round of 16 second leg, soccer match between Juventus and Lyon at the Allianz stadium in Turin, Italy, Friday, Aug. 7, 2020. (AP Photo/Antonio Calanni)Lyon sisihkan Juventus di Liga Champions (AP/Antonio Calanni)

Langkah Juventus pun terhenti. Apa daya, Juventus di musim 2019/2020 cuma bisa mengangkat satu trofi juara Liga Italia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir Football Italia, bisa dibilang inilah musim terburuk Juventus sejak musim 2011/2012. Sebab, sejak itu Juventus bisa menyelesaikan musim dengan minimal dua trofi.

Selain sembilan kali Scudetto secara berturut-turut, biasanya Si Nyonya Tua mampu mengawinkan titel tersebut dengan trofi di kompetisi domestik lainnya yakni Coppa Italia atau Piala Super Italia.

ADVERTISEMENT

Namun di musim 2019/2020, Juventus dikalahkan Lazio di Piala Super Italia. Di Coppa Italia, Cristiano Ronaldo dkk pun dikandaskan Napoli lewat adu penalti.

NAPLES, ITALY - JANUARY 26: Gennaro Gattuso SSC Napoli coach and Lorenzo Insigne of SSC Napoli celebrate the 2-0 goal scored by Lorenzo Insigne as Douglas Costa of Juventus reacts during the Serie A match between SSC Napoli and  Juventus at Stadio San Paolo on January 26, 2020 in Naples, Italy. (Photo by Francesco Pecoraro/Getty Images)Napoli kandaskan Juventus di Coppa Italia (Francesco Pecoraro/Getty Images)

Tak ayal, Juventus lantas memecat pelatihnya, Maurizio Sarri. Padahal di akhir bulan Juli kemarin, dirinya baru saja meraih titel Scudetto.

Maurizio Sarri sebenarnya masih memiliki sisa kontrak dua tahun di Turin. Mantan manajer Chelsea itu menerima gaji sebesar EUR 5,5 juta atau setara Rp 95,3 miliar setahun.

Tak hanya Sarri, seluruh staffnya ikut dipecat. Khusus Sarri, pihak klub Juventus akan membayar pesangon Sarri sebesar EUR 11 juta (Rp 190,7 miliar) bersih, dari total gaji kotornya sebesar EUR 20 juta (346,8 miliar).

Juventus pun masih belum juga mewujudkan mimpinya untuk merasakan gelar Liga Champions. Terakhir kali Juventus mengangkat 'Si Kuping Besar' adalah di musim 1995/1996 silam.




(aff/raw)

Hide Ads