.webp)
Juventus diredam tim sekelas Benevento di lanjutan Liga Italia. Bianconeri melakukan kesalahan, lalu kacau dan hilang akal.
Juventus ditahan imbang Benevento 1-1 di Stadion Ciro Vigorito, Minggu (29/11/2020) dini hari WIB. Unggul lebih dulu melalui Alvaro Morata di menit ke-21, Juventus kecolongan jelang babak pertama usai dan dibobol Gaetano Letizia.
Bermain sangat dominan, Juventus melepaskan 16 tembakan dengan lima peluang on target. Sementara Benevento punya delapan percobaan di mana tiga di antaranya mengarah ke gawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih Juventus Andrea Pirlo menyebut kesalahan terbesar timnya adalah gagal mengontrol permainan dengan lebih baik. Sebelum gol Benevento tercipta, Juventus mendapatkan sepak pojok yang dirasa Pirlo semestinya bisa dieksekusi dengan lebih baik.
"Kami mengontrol babak pertama, punya peluang-peluang untuk mengunci laga, tapi masih belum tahu bagaimana caranya membaca berbagai momen di pertandingan," ungkapnya kepada Sky Sport Italia dikutip Football Italia.
"Kami mendapatkan sepak pojok dan melakukannya dengan cepat jelang turun minum, tapi kami seharusnya bisa mengontrol situasi dan bertahan sampai jeda. Ini bukan kali pertama kami kebobolan persis sebelum jeda."
"Pada akhirnya, kami jadi sedikit kacau dan kehilangan ketenangan, kami tak mampu menuntaskan peluang-peluang menjadi gol-gol," sambungnya.
Juventus diakui Pirlo memang sedang dalam proses belajar mengontrol dan membaca dinamika pertandingan.
"Kami sedang memoles perkembangan permainan. Sayangnya, ketika pertandingan jadi kacau dan berantakan, kami harus bermain bersih, apik, dan mengontrol laga," sambung mantan gelandang itu.
"Kalau tidak, kami kesulitan seperti yang terjadi hari ini dan melawan Crotone. Kami harus belajar untuk memahami momen-momen pertandingan, kapan harus menguncinya dan kapan harus mengontrol tempo," kata Andrea Pirlo.
Juventus kini tertahan di urutan lima klasemen Liga Italia, dengan 17 poin dari sembilan pertandingan. Benevento ada di posisi 12 dengan 10 poin.
(raw/pur)
