Pelatih AC Milan Stefano Pioli menilai kartu merah Zlatan Ibrahimovic mengubah jalannya laga. Hal itu menjadi pembeda hingga Milan harus kalah dari Inter Milan.
Milan harus tersingkir secara dramatis pada babak perempatfinal Coppa Italia usai kalah 1-2 dari Inter Milan di Giuseppe Meazza, Rabu (27/1/2021) dini hari WIB. Rossoneri unggul terlebih dahulu melalui Zlatan Ibrahimovic (menit ke-31'). Namun, Nerazzurri kemudian mampu membalikkan keadaan berkat penalti Romelu Lukaku (71') dan gol Christian Eriksen di pengujung laga.
Pioli menilai keberhasilan Inter untuk bangkit tak lepas dari kartu merah yang diterima oleh Ibrahimovic. Ibrahimovic diusir keluar lapangan setelah mendapat kartu kuning kedua di menit ke-58 akibat melanggar Aleksandar Kolarov.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, penyerang 39 tahun tersebut mendapatkan kartu kuning pertamanya di laga ini saat berseteru dengan Lukaku di akhir babak pertama. Kedua pemain ini nyaris berkelahi jika tidak dilerai pemain lain.
"Perkelahian itu berpengaruh untuk kami, karena adanya kartu kuning pertama yang kemudian menjadi yang kedua. Mereka adalah dua orang dewasa. Mereka mengatakan sesuatu kepada satu sama lain," ujar Pioli mengenai perseteruan Lukaku dengan Ibrahimovic dikutip dari Football Italia.
"Saya tidak tahu apa yang dikatakan. Itu terjadi, kita harus tetap menatap ke depan,"
"Sesuatu tidak berjalan saat kami harus bermain dengan 10 pemain. Itu menjadi lebih rumit. Kami juga naif dengan pelanggaran yang berbuah penalti."
Meski Milan kalah, Pioli tak kecewa dengan penampilan anak asuhannya. Ia merasa timnya tampil jauh lebih baik daripada saat kalah 0-3 dari Atalanta akhir pekan lalu.
Mantan pelatih Fiorentina ini menegaskan bahwa Milan takluk murni akibat kalah jumlah pemain. Ia yakin jika situasinya tetap 11 lawan 11 tim asuhannya punya peluang untuk memenangkan laga.
"Namun, saya meninggalkan kekalahan ini dengan perasaan jauh lebih positif. Saya lebih yakin terkait depan kami daripada setelah kami kalah dari Atalanta," ungkap Pioli menambahkan.
"Itu adalah pertandingan yang sangat seimbang, satu-satunya perbedaan adalah keluarnya seorang pemain. Jika 11 lawan 11, kemungkinan terbuka untuk hasil apapun dan kami saat itu juga unggul 1-0. "
(pur/adp)