Pesawat Berlu dan Ban Hitam buat Kaladze
Senin, 27 Feb 2006 15:51 WIB

Jakarta - Masih ingat kasus penculikan terhadap adik pesepakbola Georgia yang saat ini membela klub AC Milan, Kakha Kaladze? Well, kisah itu telah berakhir dengan tragis.Levan Kaladze, sang korban, diculik pada Mei 2001 dari kampus tempatnya menimba ilmu di Georgian State Medical University. Ketika itu para penculik meminta uang tebusan sebesar 200 ribu dolar.Meskipun tuntutan tersebut telah dipenuhi, namun Levan tak kunjung dibebaskan. Setelah bertahun-tahun menunggu, keluarga Kaladza akhirnya harus menerima kenyataan pahit.Levan ternyata telah lama dibunuh, tepatnya beberapa minggu setelah diculik. Namun jasadnya baru diketahui dua bulan lalu, ketika ditemukan sesosok mayat tanpa kepala di sebuah pemakaman orang-orang tak dikenal.Mayat tersebut baru bisa diidentifikasi setelah Biro Federal Investigasi AS, atau yang terkenal dengan sebutan FBI, melakukan tes DNA. Setelah semua penyelidikan berakhir, Levan akhirnya dikuburkan dengan lebih layak pada Sabtu (25/2/2006) kemarin di desa Samtredia, bagian barat Georgia. Ribuan orang menghadiri prosesi menyedihkan itu.Kakha Kaladze pulang ke Tbilisi hari Rabu lalu, setelah memperkuat Milan dalam pertandingan Liga Champions melawan Bayern Munich, meskipun dalam suasana berkabung.Kepulangannya mendapat servis istimewa dari Silvio Berlusconi. Perdana Menteri Italia yang juga pemilik Milan itu langsung meminjamkan pesawat pribadinya untuk mengantarkan pulang bek sayap kirinya itu.Sebagai tanda ikut berbela sungkawa, para pemain Rossoneri tadi malam mengenakan ban lengan hitam saat bertanding melawan Palermo, yang kemudian dimenangi Andriy Shevchenko dkk dengan skor 2-0.Sementara itu pihak berwenang telah menangkap dan menahan empat tersangka penculik dan pembunuh Levan Kaladze yang diciduk di Georgia, Swiss, Prancis dan Rusia. Semuanya dilaporkan warga negara Georgia.Foto: Penantian lama Kakha Kaladze pada adiknya telah berakhir. (georgiatoday) (a2s/)