AS Roma berstatus capolista di awal musim Liga Italia 2021/2022. Meski begitu, Il Lupi dinilai masih belum cukup untuk bersaing meraih Scudetto.
Roma memulai musim baru dengan apik. Skuad asuhan Jose Mourinho itu berhasil menyapu bersih tiga pertandingan awal Serie A, dengan torehan sembilan gol dan hanya dua kali kebobolan.
Keberhasilan meraih tiga kemenangan membawa Roma untuk sementara duduk di puncak klasemen Serie A. Tammy Abraham dkk mengumpulkan sembilan poin dan unggul selisih gol dari dua rival terdekatnya, AC Milan dan Napoli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Performa oke AS Roma di awal musim tak luput dari perhatian eks pelatihnya, Sven Goran Eriksson. Pria yang membesut Il Giallorossi pada periode 1984-1987 itu cukup terkejut ketika tahu Jose Mourinho melatih Roma, hingga mampu membawa anak-anak asuhnya tampil impresif di liga.
Kendati demikian, Eriksson masih belum yakin apabila Roma asuhan Mourinho bisa bersaing merebut titel dengan tim-tim kuat lain semisal AC Milan, Inter Milan dan Juventus. Menurutnya, butuh waktu untuk The Special One dapat memetik kesuksesan bersama Il Lupi.
"Saya terkejut bahwa Mourinho melatih Roma. Biasanya dia mengambil klub yang bisa dipastikan memenangkan gelar. Saya tidak yakin Roma cukup baik untuk memenangkan Scudetto, saya bisa saja salah," kata Eriksson, dikutip dari Football Italia.
"Saya pikir Mourinho akan melakukannya dengan baik di tahun pertama dan kedua, kemudian kita akan melihat apa yang terjadi. Itulah cerita yang biasanya terjadi pada Mourinho," pria yang juga pernah melatih Lazio itu menambahkan.
![]() |
"Saya cukup yakin para pemain akan menyukainya, terutama di tahun-tahun pertama. Sudah seperti itu di mana pun dia berada,".
"Jika seseorang dapat melakukan sesuatu yang sangat positif selama tahun-tahun pertama di Roma, itu adalah Mourinho. Meski begitu, saya tidak yakin Roma atau Lazio bisa bersaing dengan Milan dan Inter untuk Scudetto," demikian kata Sven Goran Eriksson.
Baca juga: Mourinho Ciptakan Rasa Spesial di Roma |
(bay/adp)