Pedro Rodriguez mencetak satu gol saat membantu Lazio mengalahkan AS Roma 3-2. Ia menjadi satu dari sedikit sekali pemain yang mampu mencetak gol di Derby della Capitale dengan dua tim berbeda.
Sampai musim lalu, Pedro masih berseragam Roma. Ia tampil 40 kali membela Giallorossi dan menyumbang 6 gol. Salah satu di antaranya yakni ke gawang Lazio pada pertengahan Mei lalu.
Namun nasibnya di Roma berubah ketika Jose Mourinho masuk sebagai allenatore baru, menggantikan Paulo Fonseca. Pelatih asal Portugal itu tak memandang Pedro sebagai salah satu pemain yang akan ia pakai.
Pedro bahkan sudah dipinggirkan sejak Roma menjalani pramusim. Pemain 34 tahun itu pun akhirnya dibolehkan pergi secara gratis di musim panas lalu, meski kontraknya di Trigoria masih tersisa dua musim lagi. Tak tanggung-tanggung, ia memilih menyeberang ke Lazio.
Bersama Biancoceleste, ia bereuni dengan Marizio Sarri yang dulu melatihnya di Chelsea. Dan saat berjumpa Roma di Liga Italia pada Minggu (26/9) kemarin, Pedro pun berhasil 'balas dendam'.
Di menit ke-19, ia berhasil mencetak gol lewat serangan balik, mengubah skor saat itu menjadi 2-0. Ia langsung berlari untuk merayakan gol, tak peduli lawannya adalah bekas timnya di musim lalu.
![]() |
Di akhir laga, Lazio menang 3-2 dan Pedro pun menjadi pemain yang berbahagia dengan hasil itu. Meski begitu, ia tak mengutarakan hal negatif soal Roma, dan memilih fokus dengan hari bahagianya di Lazio.
"Saya sangat senang dengan kemenangan ini, hasil ini begitu penting buat saya dan fans, karena kami tak bermain bagus di beberapa laga sebelumnya" ujar Pedro kepada DAZN selepas laga.
"Ini adalah derby yang spesial buat saya, kami tampil agresif di babak pertama dan punya banyak kesempatan mencetak gol," jelas pemain asal Spanyol itu.
Pedro adalah satu dari hanya tiga pemain yang pernah mencetak gol untuk Lazio dan Roma di laga derby, selain Arne Selmosson dan Aleksandar Kolarov. Bedanya, Dua pemain tersebut lebih dulu berseragam Lazio, sedangkan Pedro awalnya bermain untuk Roma.
"Saya bahagia di Lazio, seperti saya bilang, di sini seperti keluarga besar. Saya menyukai ide Sarri soal sepakbola, yang fokus pada press tinggi, memainkan bola dengan cepat dan menciptakan banyak peluang," lanjut Pedro.
"Saya sadar sedikit sekali pemain yang bisa mencetak gol untuk kedua tim di laga derby, jadi saya senang apa yang saya lakukan itu bersejarah dan menjadi momen penting dalam karier saya," jelasnya.
(adp/aff)