Berkaca dari Kasus Djokovic, Pemain Liga Italia Wajib Vaksin atau Pergi

Berkaca dari Kasus Djokovic, Pemain Liga Italia Wajib Vaksin atau Pergi

Randy Prasatya - Sepakbola
Minggu, 09 Jan 2022 21:30 WIB
ROME, ITALY - NOVEMBER 02:  A detail of the new Serie A ball HI- VIS before the Serie A match between AS Roma and SSC Napoli at Stadio Olimpico on November 2, 2019 in Rome, Italy.  (Photo by Paolo Bruno/Getty Images)
Liga Italia berencana mewajibkan pemain untuk vaksin. (Foto: Paolo Bruno/Getty Images)
Jakarta -

Petenis Novak Djokovic dilarang masuk Australia karena tidak vaksin. Pelatih Bologna, Sinisa Mihajlovic, meminta para pemainnya mematuhi aturan negara.

Kasus virus Corona sedang menerpa Bologna dan tim telah diperintahkan karantina awal pekan ini. Situasi itu membuat laga melawan Inter Milan ditunda.

Vaksin kemungkinan akan diwajibkan untuk pemain Serie A mulai Februari. Di kubu Bologna ada Nicola Sansone yang salah satunya menolak untuk divaksin dan sudah menuangkan amarahnya ke media sosial karena wacana wajib vaksin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mihajlovic memberikan tanggapannya soal wacana wajib vaksin untuk pemain di Liga Italia. Dia menilai aturan negara setempat harus diikuti dan jika itu tidak dilakukan, pemain harus meninggalkan klub karena tidak bisa dimainkan.

"Dia (Sansone) tidak ingin mengambil vaksin, tetapi jika aturan mengatakan Anda harus mendapatkannya, maka lakukanlah, atau Anda keluar," kata Mihajlovic kepada Il Corrriere dello Sport.

ADVERTISEMENT

"Saya akan menghilangkan tes swab setelah booster. Dokter mengatakan bahwa dengan dosis ketiga, (varian COVID-19) Omicron menjadi seperti flu biasa, jadi kita harus bertindak sesuai, tinggal di rumah sampai kita merasa baik-baik saja," sambungnya.

Di dunia tenis ada Djokovic yang tidak bisa tampil di Australia Terbuka karena tidak vaksin. Petenis nomor satu dunia itu sebelumnya mendapat jaminan dari penyelenggara, tapi pemerintah setempat melarang Djokovic masuk ke Australia dan tertahan di bandara seharian.

"Ini situasi yang sulit, bagi saya, penyelenggara yang salah. Mereka seharusnya mengikuti pedoman pemerintah dan tidak menjamin Djokovic akan bermain. Jika dia pergi ke Australia, itu berarti ada syarat untuk memberinya pengecualian medis," kata Mihajlovic mengomentari situasi Djokovic.

"Bagi saya, Djokovic adalah korban, dia bukan penyebab utama kekacauan ini. Sungguh menggelikan bagi petenis putra peringkat 1 dunia yang terkurung di dalam hotel deportasi, bahkan itu bisa menjelaskan kondisi pencari suaka."

"Mereka seharusnya menghormati aturan. Dengan melakukan apa yang mereka lakukan, mereka membuat Djokovic menjadi pahlawan anti-vax," tegasnya.




(ran/rin)

Hide Ads