Juventus menunjukkan mental baja di markas AS Roma untuk pulang dengan tiga angka. Tapi drama yang terjadi di ibu kota terasa memangkas usia.
Juventus dua kali tertinggal kala bertandang ke Olimpico, Senin (10/1/2022) dini hari WIB. Mulanya dari gol Tammy Abraham pada menit ke-11, yang disamakan Paulo Dybala tujuh menit berselang.
Tuan rumah lantas kembali unggul berkat Henrikh Mkhitaryan dan Lorenzo Pellegrini di menit ke-48 dan 53. Roma masih tampak mengontrol pertandingan sampai titik ini, yang kemudian runtuh seketika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manuel Locatelli menyamakan skor di menit ke-70. Agresivitas Juventus berbuah dua gol lain dari Dejan Kulusevski dan Mattia de Sciglio.
Keruntuhan mental Roma makin terlihat manakala Pellegrini, sang kapten, gagal mengeksekusi penalti. I Lupi, yang bahkan unggul jumlah pemain usai Matthijs de Ligt diusi wasit karena penalti tersebut, tak pernah punya tanda-tanda bisa menyelamatkan poin.
Padahal Juventus sendiri tampil tanpa didampingi oleh pelatih Massimiliano Allegri di tepi lapangan karena skors. Asisten Allegri Marco Landucci menyebut bahwa drama di Olimpico malam tadi serasa membuat usianya berkurang, tapi setidaknya ia lega berakhir di sisi pemenang.
"Ketika Anda menang, segalanya terasa jauh lebih menakjubkan. Gol Locatelli mengembalikan antusiasme kami dan kami berhasil membalikkan keadaannya," kata Landucci kepada DAZN dikutip Football Italia.
"Saya senang dengan gol De Sciglio, kami menunjukkan karakter. Pendekatan permainan itu sedikit gunanya, Anda mesti menunjukkannya di lapangan. Hari ini saya kehilangan 5-6 tahun usia saya, kalau selalu berakhir seperti ini ya rasanya lucu dan menghibur."
"Kami memulai dengan takut, kami ingin memainkan laga yang menyerang, tapi kebobolan dari bola mati. Kami mengubah sesuatu di baba kedua karena kami kesulitan mencetak gol," imbuhnya.
(raw/yna)