Sial betul Fiorentina. Tampil mendominasi menghadapi Juventus, namun akhirnya kalah akibat gol bunuh diri. Duh!
Fiorentina takluk 0-1 di Artemio Franchi dalam duel leg pertama semifinal Coppa Italia, Kamis (3/3/2022) dini hari WIB. Padahal, La Viola turun dengan semangat membara di laga ini.
Ya, itu dikarenakan mereka bertemu Juventus, musuh bebuyutan sejak 1980-an. Jangan lupakan juga tamu dari Turin itu datang bersama Dusan Vlahovic, yang sampai Januari lalu masih berseragam Fiorentina dan menyumbang 20 gol untuk mereka musim ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motivasi ekstra itu terlihat sepanjang laga. Livescore mencatat Juventus hanya punya 5 tembakan, dan satu saja yang tepat sasaran, yakni sepakan lob Vlahovic di babak kedua. Sementara Fiorentina punya 20 percobaan, 6 di antaranya on target.
Namun semua upaya tim asuhan Vincenzo Italiano itu sia-sia karena akurasi yang buruk. Mirisnya, mereka juga mulai kelelahan dan bisa ditembus di akhir babak kedua, yang justru membawa petaka.
Meski Juventus didera badai cedera dan akhirnya tak bertaring di laga ini, mereka hanya butuh satu kesialan Fiorentina saja untuk bisa mengunci kemenangan. Semakin pedih bila mengingat hal itu terjadi di injury time babak kedua.
![]() |
Umpan silang Juan Cuadrado ke depan gawang Fiorentina tidaklah semenakutkan itu, bahkan tak ada rekannya yang bisa menyambut bola tersebut. Namun upaya sapuan yang buruk pada akhirnya memberikan mimpi buruk juga.
Nikola Milenkovic gagal menyapu bola crossing itu, yang akhirnya mengarah kepada Lorenzo Venutti. Sialnya, ia seperti tidak siap menerima bola karena mengira Milenkovic yang akan membuangnya.
Akibatnya, Venutti pun gagal mengantisipasi bola dengan baik. Bola memantul badannya kemudian masuk ke gawang sendiri. Ia terpukul akibat gol tersebut, bahkan sampai menangis di akhir laga.
"Saya tak tahu harus meminta apalagi kepada tim saya, kami melepaskan 22 tembakan, nyaris tak terancam di lini belakang," kata Italiano kepada Mediaset usai laga.
"Ini musim pertama kami bekerja sama, semua berjalan lancar, tapi kami kurang tajam di penyelesaian akhir. Masih ada leg kedua di Turin, dan kami akan menampilkan permainan kami di sana."
"Rasanya seperti apapun bisa terjadi malam ini kecuali kalah. Yang membuat saya semakin marah, kami tak memanfaatkan dominasi dan banyaknya peluang kami menjadi gol. Saya sudah katakan ke para pemain, ini artinya kami masih banyak kekurangan dan kami harus bertanding untuk menang," jelas Italiano.
Leg kedua akan digelar pada pertengahan April mendatang. Fiorentina harus menang dengan selisih dua gol untuk memastikan lolos ke final.
(adp/raw)