Tak mematikan di depan gawang kembali menjadi penyakit Juventus. Bianconeri kalah dari Inter Milan meski bikin 22 tembakan sepanjang 90 menit.
Juventus tumbang 1-0 saat berhadapan dengan Inter Milan di di Allianz Stadium pada laga lanjutan Liga Italia, Senin (4/4/2022) dini hari WIB. Tuan rumah sebenarnya tampil dominan di laga ini.
Mereka unggul penguasaan bola sebesar 54 persen dibanding dengan Inter yang hanya 46 persen. Juventus juga sangat dominan dalam menyerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bianconeri membuat 22 tembakan dengan lima ke arah gawang. Sementara, Si Ular hanya membuat lima percobaan dengan satu mengarah ke gawang.
Namun dominasi Juventus tersebut seakan sia-sia karena mereka gagal tampil mematikan di depan gawang. Sementara, Inter bisa mencuri gol dari penalti Hakan Calhanoglu di menit ke-45+5.
Tak efektif di depan gawang kembali menjadi penyakit Juventus. Hal serupa sebelumnya terjadi saat Si Nyonya Tua kalah 0-3 dari Villarreal yang bikin mereka tersingkir dari Liga Champions. Di laga tersebut, Juventus bikin 14 tembakan tapi tak mampu mengkonversinya menjadi gol.
Gelandang Juventus, Adrien Rabiot, mengakui kelemahana Juventus ini. Meski demikian, pemain asal tersebut mengaku puas dengan performa timnya yang mampu mendominasi laga.
"Saya senang dengan penampilan saya dan tim. Kami memiliki permainan yang hebat, tetapi sayangnya tidak bisa mencetak gol. Sama seperti di Liga Champions, kami hanya kehilangan satu gol. Juve bermain lebih baik di kedua pertandingan itu daripada musuh kami, sejauh yang saya ketahui," ujar Rabiot kepada DAZN.
Hasil ini bikin poin Juventus tertahan di angka 59. Bianconeri di posisi keempat unggul lima poin dari AS Roma di bawahnya. Sementara, Inter berada di urutan ketiga dengan 63 angka tertinggal tiga angka dari Napoli dan AC Milan di urutan dua dan satu.