Mike Maignan menjadi salah satu kunci AC Milan memenangi Scudetto musim ini. Kiper Prancis itu menyebut ada peran Dida dalam performa bagusnya.
Milan menjuarai Liga Italia setelah berjuang sampai pekan terakhir. Mereka memenangi persaingan dengan Inter Milan. Kemenangan 3-0 atas Sassuolo yang mengantarkan Milan buka puasa gelar selama 11 tahun.
Lini belakang Milan cukup kukuh pada musim lalu. Tim asuhan Stefano Pioli itu kebobolan 31 kali, sama dengan Napoli yang menjadi tim dengan pertahanan terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 17 clean sheet berhasil dicatatkan oleh Maignan saat diberi kepercayaan bermain sebanyak 32 kali. Dia dicatat oleh Opta mempunyai statistik penyelamatan sebesar 79,6 persen.
"Faktanya bahwa Dida ada di tim sebagai pelatih kiper, itu merupakan rangsangan ekstra, karena itu akan mengizinkan saya bisa meningkatkan kemampuan, karena dia adalah salah satu yang terbaik di dunia," kata Maignan di Calciomercato.
"Lantas dari sudut pandang teknik dan fisik kami sangat mirip, dan ini membantu. Saat saya bertemu dengannya, saya menyadari bahwa dia juga pribadi yang rendah hati, yang menyukai pekerjaannya dan berkembang di sepakbola. Sama seperti saya," kata dia menambahkan.
Dengan performa bagus ini, Maignan sudah mampu membuat pendukung Milan mampu melupakan Gianluigi Donnarumma. Kiper Italia itu meninggalkan San Siro dengan cuma-cuma setelah kontraknya dengan I Diavolo Rossi habis pada akhir musim 2020/2021.
"Saya tak pernah stress mengenai hal itu, karena tak pernah menjadi tujuan saya untuk mengambil posisi Gigio atau membuatnya terlupakan," kata Maignan lagi.
(cas/aff)