AS Roma mundur dari Joan Gamper Trophy musim panas ini, memicu kegeraman Barcelona yang menggelarnya. Ada dugaan Paris Saint-Germain punya peran di baliknya.
Roma sejatinya akan bertemu Barcelona di Camp Nou 6 Agustus mendatang pada turnamen pramusim tersebut. Setiap tahunnya, Barcelona memang menggandekan Joan Gamper Trophy dengan lawan berbeda-beda.
Tapi kemudian Roma yang seharusnya jadi lawan tahun ini memutuskan mundur. Skuad besutan Jose Mourinho itu melakukan perubahan rencana untuk pramusim mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan sepihak Roma ini bikin Barcelona kesal dan membuka opsi untuk menuntut. Sebab kini mereka harus mencari lawan baru dan mengembalikan tiket yang sebelumnya sudah terjual.
Nah, Il Corriere dello Sport melaporkan bahwa ada dugaan PSG ikut berperan dalam drama ini. Surat kabar ibu kota Italia itu menyebut bahwa hubungan dekat bos PSG Nasser Al Khelaifi dan bos Roma Dan Friedkin turut melatarbelakangi.
Dalam laporan tersebut, Al Khelaifi dan Friedkin disebut berbagi sejumlah kepentingan bisnis, salah satunya di hotel-hotel mewah. Dari hubungan itu, Al Khelaifi menyarankan Friedkin untuk tak berurusan dengan klub yang masih mengusung European Super League.
Seperti diketahui, Barcelona bersama Real Madrid dan Juventus menjadi tiga klub tersisa yang masih menjaga ide European Super League. Sementara Al Khelaifi sendiri bisa dikatakan berada di kubu seberang karena hubungannya dengan UEFA, secara khusus sang presiden Aleksander Ceferin, sangat kuat.
Al Khelaifi merupakan presiden Asosiasi Klub Eropa sejak tahun lalu, mengisi jabatan yang ditinggalkan bos Juventus Andrea Agnelli. Pada September 2021, Al Khelaifi secara terbuka mengucapkan terima kasih kepada Dan Friedkin karena telah bergabung dengannya di Dewan Eksekutif ECA.
Hubungan PSG dan Barcelona sudah memburuk sejak kasus transfer Neymar. Hubungan keduanya makin rumit setelah Barcelona kemudian mengalami krisis ekonomi dan PSG 'membajak' bintang terbaik mereka, Lionel Messi.