Direktur Lazio: Juventus, Inter, Milan, dan Roma Sudah Bangkrut

Direktur Lazio: Juventus, Inter, Milan, dan Roma Sudah Bangkrut

Putra Rusdi K - Sepakbola
Minggu, 16 Okt 2022 18:00 WIB
TURIN, ITALY, OCTOBER 05: Adrien Rabiot (2nd L), of Juventus, celebrates with his teammates after scoring his second goal during the Champions League Group H football match between Juventus and Maccabi Haifa at the Allianz Stadium in Turin, Italy, on October 05, 2022. Juventus defeated Maccabi Haifa 3-1. (Photo by Isabella Bonotto/Anadolu Agency via Getty Images)
Direktur Lazio menganggap Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan AS Roma (Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Roma -

Direktur Lazio Igli Tare menilai Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan, AS Roma sudah bangkrut. Namun, klub terus berjalan karena Serie A masih butuh mereka.

Masalah keuangan memang menerpa sejumlah klub di Italia terutama sejak hadirnya pandemi COVID-19. Klub-klub harus memutar otak untuk bisa mengeluarkan mereka dari krisis.

Klub-klub besar Italia semacam Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan AS Roma banyak terbantu oleh suntikan dana dari investor luar Italia demi menekan kerugian mereka. Hal ini tak disenangi oleh Direktur Lazio, Igli Tare.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menganggap para investor ini hanya melihat untung dan rugi dalam mengelola klub. Pandangan ini menurut Tare bakal berdampak buruk dalam pengembangan sepakbola Italia ke depannya.

Pria asal Albania ini bahkan menyebut Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan AS Roma yang terbantu oleh investor asing secara teknis bangkut. Namun, tak dinyatakan bangkrut karena sepakbola Italia masih membutuhkan mereka.

ADVERTISEMENT

Tare menilai klub Italia harusnya mempertahankan tradisi untuk tetap dimiliki oleh keluarga. Ia menganggap sistem ini lebih sehat. Lazio sendiri masih menjaga hal tersebut dengan masih dikuasai oleh Claudio Lotito.

"Hanya ada empat klub di Italia yang masih dimiliki oleh keluarga: Udinese, Atalanta, Lazio dan Napoli. Saya mendukung jenis kepemilikan itu, karena perusahaan multinasional hanya memiliki kepentingan komersial dan Anda kehilangan kegembiraan sepak bola, hasrat dan cinta untuk olahraga itu," ujar Tare dalam seminar di Universitas LUISS, Roma dikutip dari Football Italia.

"Dana itu bekerja dengan algoritma dan tidak peduli dengan sejarah klub atau kota. Saya adalah penggemar sistem lama. Ini adalah tahun ke-15 saya di Lazio, saya beruntung bekerja dengan klub yang memiliki pendekatan keuangan yang baik.

"Saat ini ada klub seperti Juventus, Roma, Milan, dan Inter yang secara teknis bangkrut, tetapi mereka tetap hidup karena sistem membutuhkan mereka. Penting bagi kami untuk memiliki lebih banyak klub yang melihat proyek jangka panjang," jelasnya.




(pur/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads