Duka Roberto Mancini Ditinggal Mihajlovic dan Vialli

Duka Roberto Mancini Ditinggal Mihajlovic dan Vialli

Adhi Prasetya - Sepakbola
Minggu, 08 Jan 2023 23:40 WIB
PALERMO, ITALY - MARCH 24: Head coach Italy Roberto Mancini looks on during the 2022 FIFA World Cup Qualifier knockout round play-off match between Italy and North Macedonia at Friends arena on March 24, 2022 in Palermo, Italy. (Photo by Claudio Villa/Getty Images)
Mancini kehilangan Mihajlovic dan Vialli dalam rentang tiga pekan. Foto: Getty Images/Claudio Villa
Firenze -

Roberto Mancini dilanda duka yang mendalam usai ditinggal Sinisa Mihajlovic dan Gianluca Vialli. Dua sahabatnya itu meninggal dunia dalam waktu yang berdekatan karena sakit.

Mihajlovic berpulang di Roma pada 16 Desember 2022 dalam usia 53 tahun karena leukemia. Tiga pekan berselang, tepatnya pada 6 Januari 2023, Vialli wafat dalam usia 58 tahun usai dirawat di London karena kanker pankreas.

Dua nama tersebut mewarnai perjalanan karier Mancini, baik sebagai pemain atau pelatih. Mihajlovic, yang empat tahun lebih muda, pernah bekerja sama dengannya di Sampdoria (1994-1997), Lazio (1998-2001, dan Inter Milan (2004-2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inter Milan's coach Roberto Mancini (L) speaks with his assistant coach Sinisa Mihajlovic before their Serie A football match against Chievo Verona at San Siro stadium in Milan, 24 September 2006. AFP PHOTO / Paco SERINELLI (Photo by PACO SERINELLI / AFP)Sewaktu Mancini melatih Inter, Mihajlovic menjadi asistennya. Foto: AFP/PACO SERINELLI

Keduanya pernah memenangi Serie A, Coppa Italia, hingga Piala Winners bersama-sama. Sedangkan Vialli, yang seumuran, merupakan tandem Mancini sewaktu membela Sampdoria dan Timnas Italia.

Seperti Mihajlovic, Mancini dan Vialli meraih banyak gelar bersama Il Samp selama 1984-1992, mulai dari Serie A 1990-91, tiga Coppa Italia, hingga Piala Winners 1991. Keduanya bahkan sempat mendapat julukan 'The Goal Twins'.

ADVERTISEMENT

Sewaktu Mancini ditunjuk melatih Timnas Italia pada 2018, Vialli pun diangkat menjadi kepala delegasi setahun berselang. Keduanya mengantar Gli Azzurri memenangi Euro 2020 yang berlangsung pada 2021 lalu.

Italy manager Roberto Mancini, left, and Gianluca Vialli, head of the Italian national team celebrate after victory in the penalty shoot out during the Euro 2020 soccer championship final match between England and Italy at Wembley Stadium in London, Sunday, July 11, 2021. (Christian Charisius/dpa via AP)Vialli berpelukan dengan Mancini usai Italia juara Euro 2020. Foto: AP/Christian Charisius

Kehilangan dua sahabat dalam rentang waktu singkat bukanlah hal mudah untuk dihadapi Mancini. Namun saat ini ia hanya bisa menerima kenyataan dan mengenang masa-masa indah bersama keduanya.

"Hanya beberapa hari setelah Sinisa meninggal, saya kehilangan saudara yang lain (Vialli), atau adik saya, begitu saya biasa memanggilnya (Mihajlovic)," ujar Mancini, dikutip BBC.

Sewaktu Mihajlovic meninggal, Mancini turut menjadi pembawa peti jenazah. Pelatih 58 tahun itu masih sempat mengunjungi Vialli di London sekitar sepekan sebelum meninggal.

Sinisa MihajlovicMancini (depan) saat membawa peti jenazah Mihajlovic. Foto: Dok. Bologna

"Gianluca memberikan kami keberanian yang tak kami tahu, yang dia gunakan untuk bertarung melawan penyakitnya agar dia bisa bersama kali selama mungkin," lanjut Mancini, membahas temannya yang baru saja pergi untuk selama-lamanya.

"Gianluca adalah yang terbaik di antara kami, seorang pria yang berani dan sempurna. Sebuah kehormatan bisa menjadi teman dan rekan setim, baik di sepakbola maupun kehidupan," jelas Mancini.

(adp/mrp)

Hide Ads