Dihukum pengurangan poin bikin Juventus terancam absen di kompetisi Eropa musim depan. Bianconeri masih bertekad menyelamatkan tiket itu.
Juventus disanksi pengurangan 10 poin oleh FIGC atas kasus manipulasi nilai transfer. Hukuman itu melemparkan Juve ke posisi tujuh klasemen sementara.
Dengan torehan 59 poin dari 36 laga, Juve kini tertinggal lima poin dari AC Milan di urutan keempat yang merupakan batas zona Liga Champions. Mereka juga dua poin dari Atalanta di zona Liga Europa dan satu poin di belakang AS Roma yang menempati jatah UEFA Conference League.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara matematis, Juventus masih mungkin lolos ke kompetisi Eropa musim depan. Tapi ancaman untuk absen juga nyata.
Baca juga: Kronologi Pengurangan 10 Poin Juventus |
CBS Sports memberi gambaran, semisal Inter finis empat besar (terlepas hasil di Liga Champions), lalu Fiorentina juara Coppa Italia, dan Roma memenangi Liga Europa namun finis keenam di Serie A, maka jatah Liga Champions akan menjadi milik tim empat besar dan Roma.
Jatah Liga Europa menjadi milik Fiorentina (jalur Coppa Italia) dan peringkat lima, dan tak akan ada tim Italia di Conference League. Itu berarti Juventus harus gigit jari.
Situasi ini pernah dialami wakil Spanyol di musim 2021-22. Saat itu, mereka mengirim lima tim ke Liga Champions dan dua tim ke Liga Europa. Ini bahkan hanya satu contoh skenario kegagalan Juventus lolos ke kompetisi Eropa, yang niscaya akan berdampak secara finansial.
Bos Exor, perusahaan yang menaungi Juventus, John Elkann menyebut tim masih berkomitmen menyelamatkan musim dengan tiket Eropa. Ia percaya Juventus juga akan tumbuh makin kuat dengan masalah-masalah belakangan ini.
"Ini momen yang sulit di dalam dan di luar lapangan. Juventus sudah selalu menghadapi kesulitan dan sudah selalu tumbuh lebih kuat di dalam kesulitan," ujarnya dikutip Football Italia.
"Hari ini saya berbicara dengan pelatih kami, (Massimiliano) Allegri. Dia merasakan tanggung jawab dari sejarah kami dan bertekad bersama tim kami untuk menghadapi dua laga berikutnya, demi memenangkan tiket Eropa di lapangan," imbuh pimpinan keluarga Agnelli itu.
Baca juga: Juventus Mau Banding Hukuman 10 Poin? |
Selain kasus manipulasi nilai transfer, Juventus juga masih menghadapi persoalan gaji semasa pandemi. La Vecchia Signora diduga membayar pemain di bawah tangan demi memoles laporan keuangan.
(raw/krs)