Italia Larang 'Nomor Punggung Nazi', Dulu Pernah Dipakai Buffon

Italia Larang 'Nomor Punggung Nazi', Dulu Pernah Dipakai Buffon

Kris Fathoni W - Sepakbola
Rabu, 28 Jun 2023 16:40 WIB
REGGIO NELLEMILIA, ITALY - MAY 19: Gianluigi Buffon of Juventus looks on ahead of the TIMVISION Cup Final between Atalanta BC and Juventus on May 19, 2021 in Reggio nellEmilia, Italy. A limited number of fans will be allowed into the stadium as Coronavirus restrictions begin to ease in the UK. (Photo by Claudio Villa/Getty Images for Lega Serie A)
Kiper legendaris Italia Gianluigi Buffon. Foto: Getty Images for Lega Serie A/Claudio Villa
Jakarta -

Pemerintah Italia resmi melarang penggunaan sebuah nomor punggung lantaran kaitannya dengan Nazi. Dulu, nomor itu pernah dipakai kiper legendaris Gianluigi Buffon.

Seperti dilansir talkSPORT, parlemen Italia kini melarang penggunaan nomor punggung 88 di sepakbola. Menteri Pemuda dan Olahraga dan Menteri Dalam Negeri Italia pun sudah menandatangani surat kesepakatan terkait hal itu.

Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Piantedosi menyebut, para suporter pun dilarang memakai nomor 88 yang memiliki referensi kepada Nazi. "Sikap proaktif klub-klub di dalam hal ini juga akan mendapat penilaian secara positif."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan lebih lanjut, salah satu poin berupa pelarangan dipakainya nomor 88 di sepakbola ini berkaitan dengan asosiasi angka ganda tersebut dengan Nazi.

'H' adalah huruf kedelapan di alfabet. Jadi '88' dimaknai pula sebagai HH, yang biasa dipakai kelompok neo-Nazi sebagai simbol 'Heil Hitler'.

ADVERTISEMENT

Pelarangan nomor 88 ini tak cuma berlaku di kompetisi Serie A Italia, tapi juga liga-liga di bawahnya. Nomor itu sendiri antara lain pernah dipakai oleh sejumlah pesepakbola kondang, salah satunya Gianluigi Buffon.

Semasa di Parma pada awal karier, Buffon sempat memakai nomor punggung 88. Ia mengaku saat itu tidak mengetahui kaitan angka itu dengan Nazi. "Aku siap berganti nomor punggung. Aku tidak tahu makna tersembunyi dari 88," kata Buffon seperti dilansir Guardian medio tahun 2000.

(krs/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads