Luis Suarez Meninggal, Kehilangan Besar Inter Milan

Luis Suarez Meninggal, Kehilangan Besar Inter Milan

Yanu Arifin - Sepakbola
Senin, 10 Jul 2023 21:40 WIB
FILE - Inter Milans former player Luis Suarez of Spain prior the start of the Uefa Champions League first knockout round, second leg soccer match against Ajax at the San Siro stadium in Milan, Italy, Tuesday, March 14, 2006. Luis SuΓ‘rez Miramontes, the so-called
Luis Suarez meninggal dunia. (Foto: AP/LUCA BRUNO)
Milan -

Luis Suarez menjadi salah satu legenda terbaik yang dimiliki Inter Milan. Kehilangannya menyebabkan duka mendalam buat Nerazzurri.

Luis Suarez meninggal dunia pada Minggu (9/7/2023). Legenda asal Spanyol itu mengembuskan nafas terakhirnya di usia 88 tahun.

Mendiang, yang bernama lengkap Luis Suarez Miramontes, adalah legenda besar buat Inter. Sebab, ia membawa Inter merajai Italia dan Eropa di tahun 60-an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suarez bergabung dengan Inter, usai sebelumnya sukses di Barcelona. Ia dijual senilai 152 ribu euro saat itu, menjadi rekrutan termahal di dunia.

Kepindahannya juga dianggap kesalahan terburuk yang pernah dilakukan Barcelona. Sebab, Suarez bisa menjadi bagian dari kedigdayaan Inter.

ADVERTISEMENT

Bersama pelatih legendaris Helenio Herrera saat itu, Luis Suarez menjadi bagian dari Grande Inter, yang memenangkan tiga gelar Liga Italia sejak 1963 sampai 1965. Suarez juga memenangkan dua titel Liga Champions 1964 dan 1965 bersama Inter Milan.

Bersama Inter Milan, Suarez total bermain sebanyak 328 kali dan membuat 55 gol dan 2 assist. Total, ia memenangkan 7 gelar, termasuk dua gelar Piala Intercontinental, cikal bakal Piala Dunia Antarklub.

CEO Inter, Beppe Marotta, mengenang kejayaan Suarez bersama Inter di masa lampau. Ia masih ingat bagaimana Suarez membantu Inter mengalahkan Benfica tahun 1965.

"Dia adalah pemain yang sangat penting bagi Inter asuhan Helenio Herrera, yang seperti yang Anda ingat bisa memenangkan dua kejuaraan Eropa (Liga Champions). Saya bisa menonton mereka mengalahkan Benfica di San Siro sebagai seorang anak. Saya pikir itu terjadi pada bulan Mei 1965," kenang Marotta.

"Saya menyaksikan tim itu muncul sebagai pemenang melawan Benfica. Mereka tim yang selalu saya kagumi sejak kecil. Dan saya selalu memiliki hubungan persahabatan yang hebat dengan Luis. Apalagi sebagai pelatih. Kehilangannya sangat besar, terutama untuk nilai-nilai yang dia bawa," ungkapnya.

Marotta mengatakan, gaya permainan Luis Suarez mirip dengan Andrea Pirlo. Kemampuannya mengirim bola-bola panjang menjadi sesuatu yang langka saat itu, untuk ukuran generasinya.

"Dia mewakili ide romantis sepakbola. Dia mencintai Inter, dan dia bersama kami sampai beberapa tahun yang lalu, dia adalah bagian dari organisasi selama mungkin. Dia mengingatkan saya pada Pirlo, terutama dalam hal kualitas pribadi mereka," lanjut Marotta.

"Dari sudut pandang sepakbola, saya pikir kemiripan dengan Pirlo adalah poin referensi. Saya memiliki kesempatan untuk melihat Inter saat itu, dan saya ingat dia memiliki umpan panjang ala Pirlo, sesuatu yang baru dalam sepakbola saat itu."

"Itu menjadi sedikit inovasi, tetapi di atas semua itu, dia adalah metronom Inter. Dia menulis halaman sejarah sepakbola tidak hanya untuk Nerazzurri, tetapi untuk seluruh Italia dan Eropa," puji Marotta untuk mendiang Luis Suarez.

(yna/krs)

Hide Ads