Inter Milan harus berterima kasih banyak kepada mantan pelatihnya Antonio Conte. Jika bukan karena rayuannya, Alessandro Bastoni bisa jadi pindah.
Bastoni adalah bagian tak terpisahkan dari skuad Nerazzurri saat ini. Dia adalah andalan di lini belakang bareng Benjamin Pavard dan Francesco Acerbi.
Kemampuan Bastoni dalam menyerang jadi nilai plus untuk pemain berposisi bek tengah sepertinya. Tak jarang Bastoni maju hingga mendekati kotak penalti lawan yang diakhiri dengan umpan atau bahkan gol.
Bastoni sudah bikin tiga gol dan 14 assist dari total 188 laga bersama Inter. Buat pemain di posisinya, jumlah assist tersebut terbilang banyak.
Wajar jika Inter mengikat Bastoni dengan kontrak hingga 2028 beberapa waktu lalu, karena tidak ingin kehilangannya. Tapi, sebelum ini, Inter sebenarnya nyaris kehilangan bek 24 tahun tersebut.
Itu terjadi saat Bastoni lagi dipinjamkan ke Parma setelah dibeli 31 juta euro dari Atalanta pada 2018. Performa apik Bastoni di Parma membuatnya banyak dilirik tim-tim top.
Kebetulan Inter saat ini sudah punya trio bek tengah yang ajeg dalam diri Milan Skriniar, Stefan de Vrij, dan Diego Godin. Kebetulan Inter pada musim panas 2019 baru saja merekrut Conte sebagai pelatih.
Conte-lah yang kemudian membujuk Bastoni untuk bertahan di Inter karena jasanya masih dibutuhkan. Terbukti keputusan Conte itu tepat.
"Saya menghabiskan semusim di Parma dan saya beruntung bisa bertemu Antonio Conte di sini," ujar Bastoni seperti dikutip Football Italia.
"Saya sudah ingin pergi musim itu, karena mereka baru saja merekrut Diego Godin dan sudah punya Milan Skriniar serta Stefan de Vrij. Saya bermain 25 kali di Parma, musim yang bagus, tapi levelnya berbeda. Namun, Conte yang meyakinkan saya untuk bertahan."
(/adp)