Lini Belakang Jadi Titik Lemah Juventus

Lini Belakang Jadi Titik Lemah Juventus

Putra Rusdi K - Sepakbola
Senin, 26 Feb 2024 03:00 WIB
TURIN, ITALY - FEBRUARY 25: Wojciech Szczesny of Juventus reacts with team mate Kenan Yildiz as the team celebrates the 3-2 victory in the Serie A TIM match between Juventus and Frosinone Calcio at  on February 25, 2024 in Turin, Italy. (Photo by Jonathan Moscrop/Getty Images)
Foto: Getty Images/Jonathan Moscrop
Turin -

Massimiliano Allegri menyoroti rapuhnya lini belakang Juventus saat menang atas Frosinone. Lini belakang jadi titik lemah Bianconeri di beberapa laga terakhir.

Juventus harus bersusah payah meraih kemenangan 3-2 saat melawan Frosinone pada lanjutan Serie A di Allianz Stadium, Minggu (25/2/2024). Duel sempat imbang 2-2 hingga menit akhir.

Juventus dan Frosinone bikin empat gol tersebut di babak pertama. Tuan rumah bikin gol dari Dusan Vlahovic yang mencetak brace. Frosinone membalas melalui Walid Cheddira dan Marco Brescianini. Ketika laga sepertinya bakal imbang, Daniel Rugani muncul sebagai pahlawan kemenangan Bianconeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski menang, pelatih Juventus, Massimiliano Allegri tak sepenuhnya puas dengan perfoma anak asuhannya. Ia menyoroti rapuhnya lini belakang pasukannya.

Allegri menilai Juventus terlalu mudah kebobolan di babak pertama pada laga ini. Frosinone sendiri cuma bikin tiga tembakan di laga ini dengan dua berbuah gol ke gawang Si Nyonya Tua.

ADVERTISEMENT

Situasi di laga ini menunjukkan bahwa lini belakang menjadi titik lemah Juventus dalam beberapa laga terakhir. Allegri harus mencari solusi untuk mengatasi situasi kurang baik ini.

"Kami harus kembali bertahan dengan cara yang berbeda. Kami kebobolan enam gol di babak pertama dalam tujuh pertandingan terakhir. Terlalu mudah untuk mencetak gol bagi mereka hari ini," kata Allegri kepada DAZN.

"Pada gol kedua. Rabiot cedera, jadi kami seharusnya bisa cukup pintar untuk menghentikan permainan."

"Kami tidak bertahan dengan baik di babak pertama. Kami terlalu tegang. Mereka menekan dengan tinggi sehingga kami sedikit kesulitan. Kami lebih agresif di babak kedua dan mereka kesulitan mengimbangi. Namun pertandingan berlangsung selama 90 menit, jadi ketika lawan berada pada level yang sama secara fisik, kami harus cukup kuat dan menghindari kebobolan," jelasnya.




(pur/raw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads