Pengakuan Maurizio Sarri: Paling Sulit Latih Juventus

Pengakuan Maurizio Sarri: Paling Sulit Latih Juventus

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Senin, 16 Jun 2025 16:00 WIB
TURIN, ITALY - JULY 26:   Juventus head coach Maurizio Sarri watches the action during the Serie A match between Juventus and  UC Sampdoria at Allianz Stadium on July 26, 2020 in Turin, Italy.  (Photo by Valerio Pennicino/Getty Images)
Foto: Getty Images/Valerio Pennicino
Roma -

Maurizio Sarri pernah menangani beberapa tim top Eropa. Menurut Sarri, Juventus jadi klub yang paling sulit dilatih di dalam kariernya.

Allenatore berusia 66 tahun ini tercatat membesut Napoli, Chelsea, Juventus, dan Lazio dalam 10 tahun terakhir. Sarri membesut Juventus pada musim 2019/2020, hanya setahun dari kesepakatan kontrak berdurasi tiga tahun.

Sarri mengantarkan Bianconeri memenangi titel juara Liga Italia, Scudetto terakhir mereka sampai sekarang. Juventus mengungguli Inter Milan satu poin di klasemen akhir, dan lima poin dari Atalanta (3) dan Lazio (4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Maurizio Sarri tetap diberhentikan Juve. Sarri mesti bertanggung jawab setelah si Nyonya Besar tersingkir di babak 16 besar Liga Champions, hasil terburuk klub dalam empat tahun.

Sarri kembali didapuk sebagai pelatih Lazio untuk musim 2025/2026. Sarri mengenang persaingannya dengan Biancoceleste ketika masih membesut Juve. Ada kesulitan yang dirasakan Sarri di Turin karena skuad yang tidak komplet.

ADVERTISEMENT

"Juventus itu tim yang paling sulit dilatih karena mereka tidak seimbang," cetus dia kepada Tuttomercatoweb. "Kami memang memenangi Scudetto karena pemain-pemain yang lebih segar seperti Rodrigo Bentancur."

"Meskipun Lazio bersaing dengan kami dalam waktu yang lama, kami selalu tahu bahwa persaingannya di antara kami dan Inter karena the Aquile bermain setiap tiga hari, dan mereka tidak memiliki skuad yang cukup untuk bersaing," Maurizio Sarri menambahkan.

(rin/krs)

Hide Ads