Borriello direkrut Il Grifone di awal musim 2007/2008 dari AC Milan dengan status co-ownership. Bisa jadi itu merupakan deal terbaik Genoa musim ini karena penyerang berusia 25 tahun itu akhirnya menjelma menjadi goal getter menakutkan dengan memuncaki daftar top skorer Seri A bersama David Trezeguet dengan 15 gol.
Tetapi masa-masa awal karir Borriello tidaklah seindah kisah ketajamannya musim ini. Terhitung ia pernah memperkuat enam tim sebelum Genoa. Triestina, Treviso, Empoli, AC Milan, Reggina, dan Sampdoria adalah klub-klub yang pernah memakai jasanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita pahit kembali terulang musim lalu ketika ia membela Milan. Pada tanggal 21 Desember 2006, Borriello dinyatakan positif menggunakan doping sehingga ia pun harus menerima hukuman larangan bertanding sampai 21 Maret 2007.
Lepas dari masa hukuman, penyerang bertinggi 185 cm itu diboyong Genoa dengan nilai transfer 1,3 juta poundsterling (sekitar Rp 23 miliar). Di sinilah Borriello akhirnya menemukan permainan terbaiknya. Bermain dalam 22 pertandingan di semua kompetisi yang sudah dilakoni Rossoblu ia berhasil menjaringkan 18 gol.
Koleksi gol paling barunya ia raih saat Genoa mengalahkan Udinese 5-3 hari Minggu (24/2/2008) lalu. Tidak tanggung-tanggung Borriello menciptakan tiga gol sekaligus alias hattrick ke gawang Bianconeri.
Trigolnya tersebut merupakan yang kedua musim ini. Uniknya, hattrick-nya yang pertama ia raih juga ketika menekuk Udinese September lalu. Ketika itu Genoa menang dengan skor 3-2.
Cerita indah Borriello berlanjut ke tim nasional Italia. Melihat ketajamannya, Roberto Donadoni pun memasukkan namanya ke dalam skuad Azzurri ketika berhadapan dengan Portugal 6 Februari lalu. Borriello akhirnya melakukan debutnya bagi Italia setelah menggantikan Luca Toni di babak kedua. Meski tidak mencetak gol, debut itu berakhir indah karena "Si Biru" akhirnya menang 3-1. (din/ian)