Musim lalu nama Dida tenggelam seiring terpuruknya prestasi Milan. Kiper Brasil itu bahkan menjadi pesakitan lantaran serangkaian blunder yang sempat dia lakukan, ditambah cedera punggung yang kambuhan, dia mulai dilupakan orang.
Padahal beberapa musim sebelumnya dia adalah salah satu kiper terbaik yang ada. Puncak penampilannya adalah saat mengantar Rossoneri menjuarai Liga Champions tahun 2003, di mana dia menjadi pahlawan kemenangan Milan atas Juventus melalui adu penalti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya merasa dalam kondisi baik. Saya bahagia, rileks dan yang terpenting pulih dari masalah pada punggung saya. Saya berusaha menyembuhkan cedera ini di Brasil," ungkap Dida seperti diberitakan Channel4.
Meski penampilan Zeljko Kalac juga tak terlalu meyakinkan, Dida mungkin tetap butuh waktu untuk bisa kembali merebuh hati Ancelotti dan Milanisti. Apalagi di Giuseppe Meazza kini ada Christian Abbiati yang baru kembali dari Athletico Madrid.
"Saya tak pernah dapat jaminan menjadi pilihan pertama di awal musim, yang lebih penting lagi, saya tak pernah mengharapkannya. Yang terpenting adalah berada dalam kondisi fisik yang fit. Saya pikir saya masih bisa memberikan sesuatu pada klub ini, sepanjang saya sehat, saya masih punya antusiasme dan keinginan," lanjut mantan kiper Corinthians, Lugano dan Cruziero itu.
Dengan Milan yang tak berencana mendatangkan kiper baru, Dida pun menyimpan optimisme kalau dirinya bakal bisa menjadi pilihan utama lagi. "Saya memulai musim ini untuk memenangi kembali tempat saya dan kepercayaan orang akan. Setelah itu semuanya kembali pada pelatih," pungkas dia. (din/roz)











































