Soal Gol 'Hantu', Leverkusen Minta Laga Tak Diulang dari Awal

Soal Gol 'Hantu', Leverkusen Minta Laga Tak Diulang dari Awal

- Sepakbola
Senin, 21 Okt 2013 20:57 WIB
AFP/Daniel Roland
Leverkusen - Kubu Bayer Leverkusen menanggapi protes yang dilancarkan Hoffenheim soal gol "hantu". Leverkusen meminta agar laga hanya diulang dari menit terjadinya gol tersebut.

Seperti yang telah diberitakan dan ramai diperbincangkan, Hoffenheim menelan kekalahan 1-2 dari Leverkusen pada laga yang digelar Jumat (18/10/2013). Masalah merebak ketika sebenarnya Hoffenheim hanya kebobolan satu kali, sementara gol kedua Leverkusen adalah gol tak wajar.

Gol tersebut diciptakan oleh Stefan Kiessling, menyambut bola hasil tendangan sudut pada menit ke-70. Sundulannya saat itu melebar, namun karena ada jala samping yang sobek, bola pun menerobos masuk ke dalam gawang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wasit Felix Brych, yang mengaku tak terlalu melihat jelas, lantas mengesahkan gol tersebut. Gol inilah yang memicu protes Hoffenheim dan meminta laga diulang dari 0-0.

Namun, kubu Leverkusen mengaku keberatan jika pertandingan harus diulang dari awal. Direktur Olahraga Leverkusen Rudi Voeller mengusulkan pertandingan hanya diulang 20 menit terakhir atau sejak waktu terciptanya gol tersebut.

"Ini mungkin terdengar agak aneh untuk kami masyarakat Jerman, tapi itu adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kondisi ini, di Eropa selatan," ujar Voeller seperti dikutip Sky Sports.

"Dalam opini kami, itulah solusi teradil. Jika kami harus mengulang keseluruhan pertandingan, maka kami akan menerimanya. Tapi itu tidak akan jadi keputusan yang adil," lanjutnya.

"Kami unggul 1-0 dengan benar dan, jika diharuskan ada pengulangan keseluruhan laga, maka hanya akan ada satu pemenang: Hoffenheim," kata Voeller.

Mantan penggawa Leverkusen Michael Ballack juga mendukung usulan ini.

"Jika laganya harus diulangi dari 0-0 lagi, maka Leverkusen jelas akan dirugikan. Mereka sedang unggul pada saat itu terjadi," kata Ballack.

Lebih lanjut lagi, Ballack menyatakan bahwa seharusnya Bundesliga mulai membuka diri untuk teknologi terkini semacam teknologi garis gawang. Dengan demikian insiden-insiden serupa bisa dihindari.

"Kami masih menutup diri dari teknologi untuk keputusan-keputusan mendasar. Kami seharusnya membuat sepakbola sedikit lebih mudah," katanya.

"Banyak yang dipertaruhkan oleh klub-klub dan, jika Anda punya sebuah kamera di gawang atau bukti rekaman televisi, maka Anda bisa mendapatkan keputusan yang tepat. Hal ini seharusnya dipertimbangkan secara serius untuk mencegah situasi-situasi seperti ini," tutur mantan kapten tim nasional Jerman ini.

(raw/mfi)

Hide Ads