Selama tiga tahun menukangi Bayern, Guardiola mengantarkan tim tersebut meraih tiga titel Bundesliga, dua gelar DFB-Pokal, satu trofi Piala Super Eropa, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub. Tak ada trofi Liga Champions darinya karena Bayern tiga kali secara beruntun terhenti di babak semifinal.
Meskipun demikian, Guardiola tak dianggap gagal oleh Breitner, bintang Bayern pada 1970-an dan 1980-an. Menurut Breitner, Guardiola sudah sangat berjasa membangun sebuah tim dengan permainan yang sangat atraktif di atas lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak menilai dia dari apa yang dicapai Bayern di Liga Champions, tapi dari warisannya. Dan warisannya menakjubkan. Pep meluncurkan tahap ketiga dari roket multitahap di Bayern," tambah Breitner.
"Louis van Gaal memulai tahap pertama dengan membawa filosofi yang berbasis pada penguasaan bola ke klub. Jupp (Heynckes) lalu menambahkan pergerakan pada filosofi tersebut dalam tahap kedua. Tak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi lagi," lanjutnya.
"Dan kemudian Pep menyempurnakannya dengan membawa lebih banyak fleksibilitas dan kecepatan. Dia memakai fondasi yang sudah diletakkan oleh dua pendahulunya dan menyempurnakannya," kata dia.
Guardiola meninggalkan Bayern pada musim panas ini. Pria asal Spanyol itu kini menangani klub Premier League, Manchester City.
(mfi/din)











































