Kisah Hidup Davies Tak Semulus Laju Larinya di Lapangan Hijau

Kisah Hidup Davies Tak Semulus Laju Larinya di Lapangan Hijau

Putra Rusdi K - Sepakbola
Rabu, 27 Mei 2020 19:00 WIB
Bayern Munichs Alphonso Davies celebrates scoring Munichs fourth goal during the German Bundesliga soccer match between Bayern Munich and Eintracht Frankfurt in Munich, Germany, Saturday, May 23, 2020. (Andreas Gebert/pool via AP)
Saat kecil,Alphonso Davies harus melalui masa sulit karena tinggal di kamp pengungsian (Foto: Andreas Gebert/pool via AP)

Bakat Davies Bersemi di Kanada

Di Edmonton kecintaan Davies kepada sepakbola tumbuh. Bakatnya yang menonjol kala memperkuat tim lokal tercium oleh klub Major League Soccer (MLS), Vancouver Whitecaps. Mereka memboyong Davies saat usianya 14 tahun pada 2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam wawancara dengan DW Kickoff, kedua orang tua Davies sempat enggan melepas sang anak bergabung Whitescaps. Ia menilai Davies masih terlalu muda untuk pergi ke Vancouver yang berjarak lebih dari 1000 km dari Edmonton.

"Aku mengatakan kepadanya. Dia tidak bisa pergi. Dia masih terlalu muda. Namun dia berjanji kepadaku,' Mom biarkan biarkan aku pergi. Aku akan melakukannya untuk membuatmu bangga'," ujar Ibu Davies, Victoria.

ADVERTISEMENT

Davies tak butuh waktu lama untuk menembus skuat utama Whitecaps. Ia mencatatkan debut pada usia 15 tahun di MLS yang menjadikan pemain termuda yang pernah bermain di liga tertinggi di Amerika Serikat tersebut.

Pada 2018, tawaran dari Bayern Munich datang kepada Whitecaps untuk memboyong Davies. Ia hengkang ke Jerman dengan nilai transfer 10 juta euro.

Bersama Bayern, kemampuan adaptasi Davies diuji. Ia yang berposisi asli sebagai winger digeser menjadi bek sayap oleh pelatih Bayern sebelumnya Niko Kovac di awal musim ini.

Davies mampu menjawab tantangan itu dan bersinar di posisi barunya tersebut hingga kini di bawah Flick. Dengan usai yang masih 19 tahun, tentu masih banyak kejutan yang bisa dihadirkan Davies. Mari kita nantikan saja.


(pur/krs)

Hide Ads