Kasus rasisme dialami Mainz 05. Seorang suporter klub tersebut membatalkan status keanggotaannya karena merasa terlalu banyak pemain kulit hitam di dalam tim.
Hal itu ceritakan Mainz di situs resmi mereka, Senin (9/6/2020). Meski tak menyebut nama pelaku, klub berjuluk Die NullfΓΌnfer itu menulis perkataan berbau rasisme yang dilontarkan (eks) suporter mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama beberapa bulan terakhir saya tak bisa mengasosiasikan diri saya dengan klub ini. Saya merasa seperti berada di Piala Afrika, bukannya Liga Jerman. Saya bukan orang yang rasis, saya pun membencinya. Tapi rasanya sudah terlalu banyak."
"Tapi ketika susunan pemain inti terdiri dari sembilan (!!!) pemain kulit hitam dan anak-anak muda Jerman semakin sedikit mendapat kesempatan bermain, ini bukanlah lagi klub yang selama ini ada di hati saya."
Ucapan oknum suporter itu membuat Mainz tak khawatir ditinggalkan salah satu anggota klub. Sebaliknya, mereka justru senang.
"Biasanya kami menyesal jika ada anggota klub yang menyetop keanggotaannya, namun kali ini tidak," tulis pernyataan Mainz.
"Dan kamu benar, kamu tak bisa mengasosiasikan dirimu dengan klub kami. Buat kami, warna kulit tak penting. Yang penting orang itu adalah manusia yang memahami nilai-nilai yang kami yakini. Orang-orang seperti itu yang kami terima dalam klub."
"Membagikan pandangan itu di saat seperti ini, saat orang-orang di seluruh dunia menentang diskriminasi dan bersolidaritas atas kematian George Floyd, termasuk para pemain Bundesliga, semakin membuktikan bahwa nilai rasisme itu tertanam di dalam karakter anda," tegas Mainz pada eks suporternya itu.
Mainz saat ini menghuni posisi ke-15 Bundesliga dengan raihan 31 poin dari 30 laga.
(adp/krs)