Raheem Sterling menyatakan dukungannya pada gerakan Black Lives Matter. Menurut pemain Inggris itu, rasisme adalah wabah sebenarnya yang harus diperangi.
Gerakan Black Lives Matter menguat ke berbagai negara, usai tewasnya George Floyd, warga kulit hitam Amerika Serikat. Pria 46 tahun itu tewas karena aksi kekerasan petugas polisi.
Demonstrasi menuntut keadilan untuk Floyd, sekaligus mengutuk sikap rasisme ke orang kulit hitam, juga merebak di Inggris. Ribuan orang turun ke jalan-jalan di London, Bristol, Glasgow, dan Edinburg.
Sterling, yang punya darah Jamaika dari orang tuanya, turut mendukung gerakan Black Lives Matter. Dalam wawancaranya, pemain Manchester City tersebut mengecam betul rasisme, yang ia samakan dengan wabah.
"Mungkin terdengar sedikit murahan, tetapi satu-satunya penyakit saat ini adalah rasisme, yang sedang kami lawan. Ini hal yang paling penting saat ini, karena terjadi bertahun-tahun. Sama seperti pandemi, kami ingin mencari solusi untuk menghentikannya," kata Sterling kepada BBC Newsnight, yang dilansir Sky Sports.
"Pada saat yang sama, inilah yang dilakukan semua demonstran. Mereka berusaha mendapatkan solusi dan cara untuk menghentikan ketidakadilan yang mereka lihat, dan mereka berjuang untuk tujuan mereka."
"Selama mereka melakukannya dengan damai dan aman, serta tidak menyakiti siapapun dan tidak menjarah toko, mereka akan terus melakukannya dengan cara damai seperti ini," ungkapnya.
Sterling juga pernah menjadi korban rasis. Ia sempat dihina oleh pendukung Chelsea pada 2018, dan diejek saat membela Timnas Inggris di Kualifikasi Piala Eropa 2020 setahun berselang.
(yna/bay)