Bayern Munich kesal dengan Chelsea. Sebabnya, The Blues merusak skema bursa transfer di tengah pandemi dengan tetap belanja gila-gilaan.
Di tengah pandemi Corona, keuangan klub-klub sepakbola di dunia termasuk di Eropa tercekik. Pemasukan berkurang, karena banyak sponsor tarik diri.
Seperti kita tahu, biasanya sesi pramusim ada tur yang dilakukan klub-klub ke berbagai negara dari berbagai sponsor. Tentu, itu adalah aliran dana yang segar buat neraca klub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa daya, pandemi mengacaukan segalanya. Alhasil, dua bursa transfer (musim panas dan musim dingin) yang sudah dilewati sepi betul.
Cuma satu klub yang rasa-rasanya tidak berdampak dari pandemi Corona. Itu adalah Chelsea.
Chelsea tetap belanja gila-gilaan di musim panas kemarin. The Blues memboyong banyak pemain seperti Kai Havertz, Timo Werner, Ben Chilwell, dan Edouard Mendy yang dikabarkan menghabiskan duit sampai Rp 4 triliun.
Malah di Juni tahun lalu, klub asal London itu masih mendapatkan untung sampai 32,5 juta paun. Chelsea tidak rugi sama sekali.
Pun jelang bursa transfer musim panas nanti, Chelsea sudah melakukan ancang-ancang. Mereka mau belanja dengan modal... Rp 5 triliun!
![]() |
CEO Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge tampak begitu kesal dengan Chelsea. Sebab, Chelsea yang gila belanja membuat klub-klub tetap mematok harga tinggi buat para pemainnya.
"Angka-angka Chelsea, terlihat sangat fantastis. Mereka telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik," ujar Rummenigge membuka pembicaraan seperti dilansir dari The Sun.
"Kami tidak bisa seperti mereka, untuk gila belanja dan tetap untung. Kami saja tidak beli pemain dan mau potong gaji pemain, kok," lanjutnya.
![]() |
Baca juga: Punya Modal Rp 5 T, Mau Beli Siapa Chelsea? |
Bayern Munich menurunkan 50 persen biaya pembelian pemain. Tentu, mau tidak mau Munich harus memperbarui skuad demi terus bisa melanjutkan dominasi di Bundesliga dan Liga Champions.
"Seluruh dunia dan seluruh industri sepakbola telah dirusak oleh pandemi," tegasnya.
"Kami tahu kalau pemain (potong gaji-red) dan agen untuk jual-beli pemain tidak senang, tapi itulah keadaannya. Maka bursa transfer selanjutnya akan lebih menarik, apakah bakal banyak angka-angka tinggi atau sebaliknya," tambahnya.
"Sudah satu tahun tanpa fans di stadion saja, pasti klub-klub sudah rugi," tutup Rummenigge.
(aff/krs)