Kontroversi Felix Zwayer, Wasit Skandal Match Fixing Pimpin Der Klassiker

Kontroversi Felix Zwayer, Wasit Skandal Match Fixing Pimpin Der Klassiker

Yanu Arifin - Sepakbola
Minggu, 05 Des 2021 13:30 WIB
LEIPZIG, GERMANY - NOVEMBER 06: Referee Felix Zwayer looks on during the Bundesliga match between RB Leipzig and Borussia Dortmund at Red Bull Arena on November 06, 2021 in Leipzig, Germany. (Photo by Stuart Franklin/Getty Images)
Sosok Felix Zwayer. (Foto: Stuart Franklin/Getty Images)
Dortmund -

Laga Der Klassiker antara Borussia Dortmund vs Bayern Munich disorot. Pertandingan dipimpin Felix Zwayer, wasit yang pernah terlibat match fixing.

Liga Jerman pekan ke-14 menghadirkan laga Der Klassiker, saat Dortmund menjamu Bayern di Signal Iduna Park, Minggu (5/12/2021) dini hari WIB. Tuan rumah kalah tipis 2-3.

Julian Brandt membawa Dortmund memimpin 1-0 sejak menit kelima. Bayern kemudian berbalik unggul 2-1 setelah Robert Lewandowski membalas lima menit berselang. dan Kingsley Coman menjebol gawang Dortmund di menit ke-44.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dortmund sempat menyamakan skor lagi lewat Erling Haaland di awal babak kedua. Namun, Bayern mendapat penalti usai Mats Hummels dianggap hand ball, yang kemudian tendangan 12 pas bisa dieksekusi Lewandowski menjadi gol ketiga Bayern. Skor 3-2 bertahan hingga laga bubar.

Gol ketiga Bayern yang kemudian dikecam pemain Dortmund. Gol itu tercipta dari penalti, usai Hummels dianggap wasit Felix Zwayer melakukan hand ball, saat berusaha menanduk bola dalam situasi sepak pojok.

ADVERTISEMENT

Jude Bellingham, gelandang Die Borussen, menilai bahwa Hummels tidak hand ball. Pemain asal Inggris itu malah balik menuding wasit tak bisa dipercaya karena pernah tersandung skandal pengaturan skor.

Halaman Kedua soal sederet kontroversi Felix Zwayer:

Ya, Felix Zwayer pernah tersandung skandal match fixing di sepakbola Jerman. Kasusnya terjadi pada 2005.

Ketika masih memimpin pertandingan di 2.Bundesliga atau Divisi Kedua Liga Jerman, Zwayer pernah menerima suap uang di pertandingan sebesar 300 Euro.

Momen itu terjadi di pertandingan SV Wuppertal vs Werder Bremen. Zwayer, yang menjadi asisten Robert Hoyzer--wasit utama pelaku pengaturan skor, diminta agar tidak menutupi situasi kritis bagi tim SV Wuppertal.

Hoyzer kemudian dihukum penjara dua setengah tahun. Sementara Zwayer lolos karena menjadi whistleblower atau buka suara soal kelakukan Hoyzer. Zawyer cuma dihukum larangan memimpin laga selama 6 bulan.

Skandal itu sempat ditutupi oleh Federasi Sepakbola Jerman [DFB]. Namun, media bisa mengungkapnya ke publik.

Belum berhenti di situ, Zwayer disorot saat memimpin laga Chelsea vs Stade Rennais di fase grup Liga Champions musim lalu. Di laga itu, ia mengusir Dalbert, pemain klub Prancis, karena anggapan hand ball.

Saat Tammy Abraham menendang bola ke gawang, bolanya sempat mengenai kaki Dalbert, lalu berubah arah hingga kena tangannya. Harusnya, bola kedua tidak dianggap penalti.

Namun, Zwayer mengecek VAR, tanpa melihat monitor, dan memberikan Chelsea penalti keduanya, yang lagi-lagi bisa dieksekusi Timo Werner. keputusan Zwayer dikecam habis banyak pundit.

Dan terakhir, laga Der Klassiker menjadi pertunjukan Zwayer yang kembali disorot. Keputusannya memberi Bayern penalti sehingga Dortmund kalah membuat Bellingham mengecamnya habis-habisan.

"Anda bisa melihat banyak keputusan di dalam pertandingan tadi. Anda menugaskan seorang wasit yang pernah, Anda tahu, terlibat pengaturan skor, di pertandingan terbesar di Jerman. Apa lagi yang Anda harapkan?" sembur Bellingham soal Felix Zwayer.

Kekalahan membuat Dortmund gagal mengudeta Bayern di puncak klasemen Liga Jerman. Dortmund masih di posisi dua dengan 30 poin, sementara Bayern menjauhkan jaraknya menjadi empat poin, dengan mengumpulkan 34 angka.


Hide Ads