Jesse Marsch tak bertahan sampai setengah musim sebagai pelatih RB Leipzig. Marsch kehilangan pekerjaan setelah performa buruk Die Roten Bullen.
Marsch ditunjuk sebagai pelatih Leipzig musim panas lalu, setelah Julian Nagelsmann dilepas ke Bayern Munich. Marsch adalah pilihan utama Leipzig karena dia sebelumnya bekerja di Red Bull Salzburg.
Kebetulan klub Austria itu punya pemilik yang sama dengan Leipzig, yakni Red Bull. Marsch dianggap punya gaya sepakbola yang cocok dengan Leipzig saat masih bersama Nagelsmann.
Sayangnya setelah meneken kontrak dua tahun, performa Marsch bersama Leipzig tidaklah memuaskan. Leipzig yang sudah mengeluarkan uang lebih dari 100 juta euro sudah kalah enam kali dari 14 laga awalnya.
Kekalahan terakhir adalah 1-2 dari Union Berlin, Sabtu (4/12/2012) dini hari WIB kemarin, yang merupakan puncak amarah fans serta manajemen klub. Apalagi di laga itu, Marsch harus absen karena karantina Covid-19.
Ditambah Leipzig sudah tersingkir dari Liga Champions karena kalah tiga kali dari lima laga awal, maka Marsch tidak bisa diselamatkan lagi. Saat ini Leipzig berada di posisi ke-11 klasemen Liga Jerman dengan 18 poin, selisih tujuh poin dari Freiburg di posisi keempat.
Alhasil, Per, Minggu (5/12), pria Amerika Serikat tersebut diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Leipzig.
"Tidak mudah memang berpisah dengan Jess Marsch, karena saya begitu mengagumi Jesse sebagai pelatih dan juga pribadinya. Sangat disayangkan hasilnya tidak sesuai harapan kami, dan langkah ini harus kami ambil," ujar CEO Leipzig Oliver Mintzlaff.
"Sebab perkembangan tim yang ada saat ini serta hasilnya tidak sesuai harapan kami."
Untuk sementara posisi Jesse Marsch akan digantikan asisten pelatih Achim Beierlorzer saat menghadapi Manchester City di Liga Champions tengah pekan nanti. RB Leipzig pun mengaku kesulitan mencari pelatih ketika musim berjalan.
(mrp/nds)