Xabi Alonso 'Buah' dari Pelatih-pelatihnya Dahulu

Xabi Alonso 'Buah' dari Pelatih-pelatihnya Dahulu

Bayu Baskoro - Sepakbola
Rabu, 29 Mei 2024 16:00 WIB
Leverkusens head coach Xabi Alonso celebrates with the trophy as his team won the German Bundesliga, after the German Bundesliga soccer match between Bayer Leverkusen and FC Augsburg at the BayArena in Leverkusen, Germany, Saturday, May 18, 2024. Bayer Leverkusen have won the Bundesliga title for the first time. It is the first team in Bundesliga history, that won the championship unbeaten for the whole season. (AP Photo/Martin Meissner)
Xabi Alonso bawa Bayer Leverkusen juara Liga Jerman. (Foto: AP/Martin Meissner)
Leverkusen -

Xabi Alonso sukses membesut Bayer Leverkusen musim ini. Pengalaman dilatih pelatih-pelatih jempolan diakuinya berperan dalam kesuksesannya.

Leverkusen tampil trengginas di musim 2023/2024. Die Werkself berhasil menjadi juara Liga Jerman untuk pertama kalinya dalam sejarah dengan catatan fantastis.

Ya, Leverkusen mengangkat trofi Bundesliga dengan rekor tidak terkalahkan sepanjang musim. Granit Xhaka cs meraih 28 kemenangan dan 6 imbang dengan total poin 90, unggul 17 angka dari Stuttgart di bawahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayer Leverkusen juga sukses meraih trofi DFB Pokal tanpa menelan kekalahan dengan menang 1-0 atas Kaiserslautern di final. Leverkusen bisa saja meraih treble tak terkalahkan, tapi mereka harus mengakui keunggulan Atalanta 0-3 di final Liga Europa.

Dua gelar domestik dengan status tak terkalahkan tetap jadi catatan luar biasa Bayer Leverkusen. Xabi Alonso selaku pelatih Die Werkself pun mendapat banjir pujian atas apa yang dipersembahkannya musim ini.

ADVERTISEMENT

Alonso menyebut kesuksesan Bayer Leverkusen bukan hanya karena dirinya sendiri, tapi juga performa dan kerja keras para pemain. Dia juga berterima kasih atas ilmu-ilmu yang didapat para pelatih yang membesutnya semasa jadi pemain.

Seperti diketahui, Alonso pernah bermain di berbagai klub papan atas dan diasuh pelatih-pelatih hebat. Sebut saja Rafael Benitez di Liverpool, Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti (Real Madrid), Vicente Del Bosque (Timnas Spanyol), hingga Pep Guardiola (Bayern Munich).

Bayern Munich's Spanish head coach Pep Guardiola (R) talks with Bayern Munich's Spanish midfielder Xabi Alonso (L) during the last team trainings session one day before the Champions League last 16, first-leg match between Juventus Turin and Bayern Munich at the trainings field in Munich, southern Germany, on February 22, 2016. / AFP PHOTO / CHRISTOF STACHEXabi Alonso semasa dilatih Pep Guardiola di Bayern Munich. (Foto: AFP/CHRISTOF STACHE)

"Saya telah belajar banyak dari semua pelatih saya dan saya telah mengubahnya menjadi kepribadian saya sebagai pelatih yang baru memulai. Rafa (Benitez) adalah sepakbola, taktik: bagaimana menyesuaikan diri, bagaimana membantu, apa yang harus dilakukan," kata Alonso kepada Movistar+.

"Pep (Guardiola) memberi tahu Anda: "Kami akan bermain seperti ini dan ini akan terjadi." Dalam hal ini, saya menyoroti kekuatan dan kecerdasan Mourinho dalam berkomunikasi. Del Bosque mengajari saya untuk berpikir tentang hal-hal yang harus Anda khawatirkan. Ancelotti unggul dalam menyampaikan apa itu sepakbola yang bagus dan apa yang harus kami lakukan," jelasnya.

(bay/cas)

Hide Ads