Kenangan Kelam Madrid di Vicente Calderon

Jelang Atletico vs Madrid

Kenangan Kelam Madrid di Vicente Calderon

Doniwe - Sepakbola
Jumat, 02 Okt 2015 14:52 WIB
DANI POZO/AFP/Getty Images
Jakarta - Lawatan terakhir Real Madrid ke Vicente Calderon pada ajang La Liga menghadirkan mimpi buruk buat tim tamu. El Real menelan salah satu kekalahan terburuknya, yang kemudian berujung pada hampa gelar di akhir musim.

Sabtu, 27 Februari 2015, Madrid yang tengah bertengger di puncak klasemen datang ke Vicente Calderon untuk menantang Atletico.

Itu adalah El Derbi Madrileno nomor enam di musim tersebut, di mana Atletico unggul dengan catatan W3 D3. Pada dua pertemuan sebelumnya di tempat yang sama untuk ajang Piala Super Spanyol dan Copa del Rey, tuan rumah berturut-turut menang dengan 1-0 dan 2-0.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Madrid datang dengan ambisi besar untuk menang dan mengukuhkan lagi dominasinya di ibukota Spanyol. Bekal Iker Casillas dkk lebih dari cukup karena sebelumnya dapat empat kemenangan beruntun di La Liga dengan selisih gol 12-2. Kemenangan juga wajib didapat demi menjaga jarak aman dengan Barcelona di posisi kedua.

Tapi Madrid sudah mendapat pukulan telak saat pertandingan baru berjalan 14 menit, ketika itu tendangan kaki kanan Tiago menjebol gawang Iker Casillas untuk membuka keunggulan tuan rumah. Pukulan lain datang untuk Madrid empat menit kemudian, saat Saul Niguez mengubah kedudukan jadi 2-0 untuk tuan rumah.

Di babak kedua Madrid tak bisa memerbaiki performa dan mencari gol balasan. Skor malah berubah jadi 3-0 setelah Antoine Griezmann ikut mencatatkan namanya di papan skor. Pesta tuan rumah tak tutas sampai di situ karena semenit jelang laga tuntas Mario Mandzukic memastikan Atletico menuntaskan laga dengan kemenangan 4-0.

Itu menjadi kekalahan terburuk Madrid di laga derby selama 27 tahun terakhir. Skuat besutan Ancelotti dapat sorotan tajam dari fans dan juga media atas hasil tersebut. Sementara Cristiano Ronaldo menghadapi masalahnya sendiri karea dia kedapatan menggelar pesta ulang tahun hanya beberapa jam setelah laga tersebut.

Di pekan yang sama Madrid kalah dan Ronaldo menggelar pesta, Barcelona berhasil merapatkan jarak. Kemenangan yang diraih atas Real Sociedad membuat Barca cuma tertinggal satu angka atas seteru utamanya itu.

Sekitar empat pekan kemudian Barcelona berhasil merebut puncak klasemen dari tangan Madrid. Lionel Messi dkk tidak tergeser dari posisi tersebut sampai musim tuntas. The Catalans menyapu bersih titel di akhir musim, Madrid bertangan hampa.

"Hari Minggu akan menjadi pertandingan spesial buat semuanya. Belakangan kami telah bermain baik saat berhadapan dengan mereka, yang terpenting adalah kami bermain di kandang dan kami berharap bisa melanjutkannya," sahut Kapten Gabi, di Marca.

Di musim 2014/2015 tersebut, Madrid dan Atletico bertemu sampai delapan kali. Atletico unggul dengan empat kemenangan, tiga kali imbang dan sekali kalah.

Malang buat Atletico, satu-satunya kekalahan yang diterima justru membuat mereka terdepak dari Liga Champions di semifinal. Itu merupakan ulangan musim sebelumnya, di mana Madrid juga menjadi penghalang Atletico dalam pertemuan di pertandingan final.





(din/nds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads