Quique Setien mengklaim aturan baru lima pergantian pemain berpotensi merugikan Barcelona. Kok bisa? Apa penjelasannya?
Pada awal bulan Mei ini, FIFA mengajukan proposal perubahan aturan jumlah pergantian pemain. Ini dilakukan untuk mengantisipasi dilanjutkannya kompetisi di tengah pandemi virus Corona.
Alih-alih tiga pergantian pemain per pertandingan, setiap tim diperkenankan mengganti lima pemain. Hal ini diharapkan bisa menjaga pemain dari ancaman cedera setelah lebih dari dua bulan tak merumput karena kompetisi ditangguhkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proposal itu kemudian disetujui oleh International Football Association Board (IFAB) sebagai pembuat aturan sepakbola. Bundesliga, yang sudah bergulir kembali per 16 Mei lalu, menerapkan aturan baru ini.
Liga-liga lain termasuk LaLiga diperkirakan bakal ikut menerapkannya. LaLiga sendiri sebelumnya sudah menetapkan tanggal 11 Juni sebagai titik bergulirnya kembali musim 2019/2020, yang mana berjarak tiga bulan lebih dari waktu penangguhan.
Nah, aturan ini dinilai pelatih Barcelona Quique Setien tak selalu menguntungkan. Buat timnya misalnya, lima pergantian pemain bisa menghilangkan kegarangan Barcelona di menit-menit terakhir.
Di LaLiga musim ini, Barcelona dicatat Soccerway mencetak 22,2% total gol di periode 75-90 menit. Lionel Messi dkk sudah mencetak 14 gol memanfaatkan kondisi pemain lawan mulai kelelahan.
"Saya rasa aturan lima pergantian pemain akan melukai kami, karena kami sudah menuntaskan banyak pertandingan di beberapa menit terakhir. Sekarang lawan-lawan kami bakal punya pemain-pemain yang bugar di periode tersebut," kata Setien dikutip Marca.
(raw/nds)