Cerita Ferran Torres Pisah Tidak Baik-baik dengan Valencia

Cerita Ferran Torres Pisah Tidak Baik-baik dengan Valencia

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Kamis, 06 Agu 2020 02:05 WIB
VALENCIA, SPAIN - NOVEMBER 05: Ferran Torres of Valencia CF controls the ball during the UEFA Champions League group H match between Valencia CF and Lille OSC at Estadio Mestalla on November 05, 2019 in Valencia, Spain. (Photo by Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)
Ferran Torres mengaku meninggalkan Valencia tidak dalam hubungan yang baik. (Foto: Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)
Jakarta -

Ferran Torres resmi gabung Manchester City, meninggalkan klub masa kecilnya, Valencia. Winger 20 tahun itu mengungkap ternyata pergi dengan hubungan yang buruk.

Torres resmi direkrut Man City pada Rabu (5/8/2020) dini hari WIB. Tak disebutkan berapa biaya transfernya, tapi laporan media-media menyebutkan angka 23 juta euro.

Pemain yang mengantarkan Spanyol U-17 dan U-19 juara Piala Eropa itu dikontrak selama lima tahun, berlaku hingga Juni 2025. Ia diplot sebagai pengganti Leroy Sane yang dijual Man City ke Bayern Munich musim panas ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Torres memang sudah gatal dengan tantangan baru, apalagi ia sudah memperkuat Valencia sejak masuk akademi pada usia 6 tahun pada 2006 silam. Ia debut pada November 2017 dan memenangi trofi pertama sekaligus satu-satunya bersama Valencia hingga saat ini, yakni Copa del Rey 2018/2019.

Tapi tetap saja ada sedikit rasa berat hati meninggalkan klub yang sudah mendidik sejauh ini. Satu hal yang cukup mengganjal hatinya adalah berpisah karena hubungan sedang tak baik dengan klub.

ADVERTISEMENT

"Di satu sisi saya senang dan antusias, di saat yang sama sedih karena meninggalkan klub saya. Valencia memberi saya segalanya dan melatih sejak umur 7 tahun. Saya mengalami periode sulit di sana dan itu sebabnya saya akhirnya pergi, tapi saya ingin menekankan bahwa saya sangat berterima kasih kepada Valencia dan akan selalu mendukung mereka," ungkapnya kepada Marca.

"Masalahnya adalah ada orang-orang di dalam klub dan beberapa jurnalis yang ingin merusak citra saya. Saya tak mau pergi dengan hubungan yang buruk karena saya penggemar Valencia," imbuhnya.

Torres bahkan sudah berpikir untuk pergi sejak tahun lalu. Klub ternyata tak yakin kepadanya, bahkan tak segan menawarkannya ke klub-klub Spanyol lain. Torres patah hati.

"Saya mulai memikirkannya musim panas lalu setelah Piala Eropa U-19. Klub bilang secara langsung bahwa mereka tidak mengandalkan saya. Mereka benar-benar bilang bahwa saya adalah winger kelima di skuad, bahwa pemain-pemain anyar akan datang, dan pemain lain dari posisi lain lebih diprioritaskan," sambung Torres.

"Itu pukulan yang sangat telak buat saya, tapi yang lebih buruk lagi adalah mereka bahkan menempatkan saya ke daftar juara dan menawarkan ke tim-tim di Spanyol. Ada telepon dari 12 klub LaLiga, termasuk Levante, dan satu klub Segunda. Saat itulah saya mulai berpikir untuk pergi."

Pemain yang sudah mencatatkan 97 penampilan bersama Valencia di segala ajang itu mengaku tidak pernah menutup diri untuk kontrak baru. Ia bahkan mengajukan tiga kondisi, dengan harapan klub memenuhi dua di antaranya.

"Satu kondisinya adalah Peter Lim terlibat sehingga saya tahu saya dianggap penting, kemudian untuk dijadikan kapten karena saya sudah melihat klub lain melakukannya, (Atletico Madrid) dengan Fernando Torres misalnya, dan ketiga adalah dijadikan pemain dengan bayaran tertinggi. Saya menginginkan dua dari tiga syarat itu, tapi tak satupun dipenuhi," sambung Torres.

"Saya sepenuhnya sudah berusaha semampu saya untuk bertahan. Saya ingin tetap di sini dan mengajukan kondisi-kondisinya. Itu semua tidak di atas kemampuan klub kok. Saya tahu mereka tidak di posisi yang sama dengan klub-klub besar Eropa, tapi saya mampu memimpin proyek itu dan ingin diperlakukan sedemikian rupa. Klub tidak ingin mempertahankan saya," ujarnya.




(raw/mrp)

Hide Ads