Real Madrid Pernah Tolak Tawaran 100 Juta Euro untuk Bale

Real Madrid Pernah Tolak Tawaran 100 Juta Euro untuk Bale

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Kamis, 03 Sep 2020 22:40 WIB
MADRID, SPAIN - FEBRUARY 16: Gareth Bale of Real Madrid looks on during the La Liga match between Real Madrid CF and RC Celta de Vigo at Estadio Santiago Bernabeu on February 16, 2020 in Madrid, Spain. (Photo by Angel Martinez/Getty Images)
Real Madrid diklaim pernah menolak tawaran 100 juta euro untuk Gareth Bale di 2019. (Foto: Angel Martinez / Getty Images)
Madrid -

Masa depan Gareth Bale di Real Madrid diragukan. Eks Presiden Madrid Ramon Calderon mengungkapkan, Los Blancos pernah menolak tawaran fantastis untuk Bale.

Bintang sepakbola Wales itu nyaris hengkang ke klub China Jiangsu Sunning pada musim panas 2019. Namun, di saat-saat terakhir Madrid justru membatalkan kepindahan Bale, sekalipun dia tidak ada dalam rencana pelatih Zinedine Zidane.

Situasi Bale sendiri memang semakin tidak jelas sejak Zidane kembali ke Santiago Bernabeu pada akhir 2018/19. Meski Winger berusia 31 tahun itu cuma dimainkan 20 kali di seluruh kompetisi musim lalu, termasuk ketika dia tidak dilibatkan dalam tujuh pertandingan terakhir LaLiga sekalipun dalam kondisi bugar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru-baru ini Gareth Bale mengkritik Real Madrid karena mempersulit kepindahannya. Selain Jiangsu Sunning, mantan pemain andalan Tottenham Hotspur itu juga sempat diminati klub dari Premier League bahkan berani menawar dia seharga EUR 100 juta pada 2019.

"Saya tahu di hari terakhir bursa transfer tahun lalu ada sebuah tawaran dari Premier League," Calderon mengatakan kepada TalkSPORT.

ADVERTISEMENT

"Mereka menawarkan EUR 100 juta dan Real Madrid menolak tawaran itu karena mereka berpikir Bale akan menjadi seorang pemain di klub mereka. Saya tidak diizinkan untuk memberi tahu nama klub itu, meskipun saya tahu nama klubnya."

"Saya pikir pada akhirnya ada ketidaksepakatan karena Madrid memutuskan untuk tidak menjual si pemain, karena mereka berpikir dia adalah pemain yang bisa dimainkan dan menjadi pemain di starting line-up. "

Calderon mengindikasikan Real Madrid keliru karena tidak membiarkan pemainnya itu pergi. Dengan gaji Bale yang begitu besar plus iklim sepakbola yang tidak ideal akibat pandemi corona, El Real mungkin sekali akan kesulitan mencari klub peminat. Bahkan kini Bale berniat menghabiskan sisa kontraknya sampai 2022.

"Tapi saya pikir si pemain tidak ingin pergi ataupun gajinya dipangkas. Memang benar gaji dia sangat tinggi, tapi di 2016 klub lah yang memutuskan menaikkan gajinya. Sekarang sulit bagi klub manapun untuk bisa menggaji dia sebesar itu, terutama dengan kondisi sepakbola seperti sekarang," terang Calderon mengenai Gareth Bale.




(rin/rin)

Hide Ads