Josep Maria Bartomeu menanggapi santai soal petisi yang memintanya mundur sebagai Presiden Barcelona. Baginya yang terpenting adalah prestasi klub.
Menyusul prestasi buruk Barcelona musim lalu yang tanpa gelar, Bartomeu dalam sorotan karena dianggap tak lagi mampu memimpin klub dengan baik. Apalagi Bartomeu juga digoyang sejumlah skandal dalam masa kepemimpinannya.
Seperti tuduhan penggunaan buzzer demi melindungi posisi Bartomeu sebagai presiden, sekaligus menyerang para pengkritiknya. Lalu, perselisihan antara Eric Abidal dan Lionel Messi yang tak bisa ditengahi olehnya dan tuduhan korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai puncaknya adalah ketika Messi meminta cabut dari Barcelona beberapa pekan lalu, dan membuat Bartomeu serta manajemen panik. Beruntung Messi akhirnya memilih bertahan, meski tak lagi nyaman dipimpin Bartomeu.
Belum lagi Bartomeu juga bermasalah dengan mantan pelatih Barcelona Quique Setien. Sebab Bartomeu belum menginformasikan soal PHK kepada Setien yang berencana menuntutnya.
Sederet masalah itu membuat Bartomeu mendapat mosi tak percaya dari anggota klub Barcelona. Dicatat ada sekitar ribuan tanda tangan dikumpulkan untuk membuat petisi yang dikirimkan ke dewan direksi pimpinan Bartomeu.
Gerakan yang disebut Mes que una Mocio' itu juga didukung oleh lawan-lawan Josep Maria Bartomeu dalam pemilihan presiden mendatang. Vicor Font, Jordi Farre, dan Lluis Fernandes-Ala turut berpartisipasi untuk menggulingkan Bartomeu.
Petisi itu sudah mencapai 20.687 tanda tangan atau sekitar lebih dari 15 persen dari total anggota klub Barcelona. Sehingga pemilihan presiden bisa saja diadakan lebih cepat karena sudah kuorum.
Terkait petisi tersebut, Bartomeu tak ambil pusing dan cuma fokus untuk membawa Barcelona berprestasi lagi musim ini, meski dilanda krisis keuangan.
"Tidak ada yang berpikir untuk mundur," ujar Josep Maria Bartomeu kepada TV3 menanggapi petisi itu.
"Jumlah tanda tangan itu memang mengejutkan, bahkan untuk penggagasnya. Manajemen akan terus bekerja keras untuk membangun tim sekompetitif mungkin," sambungnya.
(mrp/rin)