Bartomeu Menghitung Hari di Barcelona, Mundur atau Ditendang

Bartomeu Menghitung Hari di Barcelona, Mundur atau Ditendang

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Rabu, 07 Okt 2020 22:10 WIB
BARCELONA, SPAIN - MARCH 28: President Josep Maria Bartomeu of FC Barcelona applauds before the UEFA Womens Champions League Quarter Final 2nd Leg match between FC Barcelona Women and Olympique Lyon Women at Mini Estadi on March 28, 2018 in Barcelona, Spain. (Photo by Alex Caparros/Getty Images)
Mosi tak percaya Barcelona sudah kuorum, saatnya Josep Maria Bartomeu mundur? (Getty Images/Alex Caparros)
Barcelona -

Josep Maria Bartomeu kini tinggal menghitung hari sebagai presiden Barcelona. Sebab Mosi Tak Percaya sudah kuorum dan Bartomeu harus siap lengser.

Mosi Tak Percaya ini sudah dimulai sejak September lalu ketika tanda tangan mulai dikumpulkan. Nah, saat itu dibutuhkan minimal 16.500 tanda tangan atau sekitar 15 persen dari daftar pemilih yang berhak ikut pemilu presiden Barcelona.

Tanda tangan itu nantinya akan dibawa ke dewan direksi agar Bartomeu bisa segera dilengserkan dari posisinya atau juga menuntut mundur. Sebulan berselang, aksi itu akhirnya kuorum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mosi Tak Percaya itu diklaim sudah mengumpulkan tanda tangan lebih dari 20 ribu anggota Barcelona. Dari hasil proses verifikasi sampai Rabu (7/10/2020), sudah ada 16.521 yang dinyatakan sah dan kemungkinan masih akan bertambah.

Dengan demikian, maka Mosi Tak Percaya ini bisa dimulai untuk menggoyang Bartomeu. Dalam waktu 20 hari ke depan, dewan direksi harus menentukan tanggal referendum yang akan diikuti sekitar 154 ribu anggota klub.

ADVERTISEMENT

Untuk melengserkan Bartomeu, harus ada minimal lebih dari 66,6 persen suara terkumpul. Jika hal itu terjadi maka pemilihan presiden Barcelona bisa dilakukan lebih cepat dari seharusnya Januari 2021.

Menurut sumber ESPN, Bartomeu belum mau mengonfirmasi soal Mosi Tak Percaya ini, meski ada kabar dia bakal memilih mengundurkan diri. Jika referendum ini terjadi, maka ini jadi kali ketiganya untuk Barcelona.

Sebelumnya ada Josep Lluis Nunez pada 1998 dan Joan Laporta pada 2008. Uniknya Laporta yang dulu digantikan Sandro Rossell karena mosi tak percaya juga jadi kandidat presiden Barcelona yang baru.

Selain Laporta, ada juga Vicor Font, Jordi Farre, dan Lluis Fernandes-Ala yang bertarung dalam pemilu tersebut. Desakan untuk pemilihan presiden baru lebih cepat muncul karena performa buruk Barcelona musim lalu dan intrik di internal klub, termasuk Lionel Messi yang sempat mengancam hengkang.




(mrp/nds)

Hide Ads