Presiden LaLiga, Javier Tebas, mengakui kompetisinya masih tertinggal jauh dari Premier League, Maka dia akan melakukan segala hal untuk mengejar rivalnya itu.
LaLiga dan Premier League memang jadi salah satu dari tiga besar kompetisi di Eropa. Namun, ketimbang Serie A, pamor kedua kompetisi itu jelas lagi tinggi-tingginya setidaknya dalam sedekade terakhir.
Itu tak lepas dari para pemain top yang hilir-mudik di sana. LaLiga dulu jualannya adalah persaingan Real Madrid dan Barcelona, dengan adanya Cristiano Ronaldo serta Lionel Messi. Sementara, Premier League menyajikan persaingan yang sengit sedari papan atas hingga papan bawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Madrid dan Barcelona bahkan suka memecahkan rekor transfer untuk mendatangkan pemain, hal yang mana diikuti belakangan ini oleh klub-klub Premier League.
Tapi, LaLiga sudah dua musim terakhir kehilangan Ronaldo yang pindah ke Juventus dan cuma mengandalkan Messi. Premier League makin jadi tujuan untuk para pemain top belakangan ini.
Apalagi Premier League rela mencocokkan jam tayang pertandingan dengan para penonton dari Asia yang merupakan pasar terbesarnya. Sementara, LaLiga masih maju-mundur terkait hal itu karena adanya tradisi Siesta alias tidur siang masyarakat Spanyol.
Padahal LaLiga lagi gencar-gencarnya mempromosikan kompetisi ke seluruh penjuru dunia, termasuk dengan mendirikan kantor-kantor perwakilan di setiap negara, salah satunya di Indonesia.
Soal jam tayang ini yang masih terus LaLiga ingin perbaiki agar bisa menarik minat penonton lebih banyak. Para penonton Asia kebanyakan sulit untuk terjaga hingga tengah malam jika harus menunggu pertandingan di Spanyol.
"Kami sudah berekspansi ke Mongolia dan Greenland, ini menjadi simbol, tidak hanya dari sisi ekonomis karena pemasukan dari sana pun terbilang minimal. Tapi, dalam jangka pendek ini, LaLiga bisa dinikmati semua orang di dunia," ujar Tebas kepada Gazzetta dello Sport.
"Tujuan kami selanjutnya adalah kami ingin mengalahkan Premier League. Kami ingin kantor LaLiga ada di seluruh penjuru dunia, ratusan orang bekerja dengan kami. Sangat penting kami bisa hadir di negara yang berpopulasi besar dan juga negara kaya, untuk bisa mempromosikan, melebarkan sayap, mencari sponsor lokal yang bisa membantu kami dari sisi ekonomi."
"Kami masih harus bekerja keras untuk menaikkan pasar di luar negeri, khususnya Asia. Kami memang sedang berkembang di sana, tapi masih jauh jika dibandingkan dengan Premier League," tutup Javier Tebas.